Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Polemik Penggunaan HP untuk Dakwah: Jalur Takwa vs Jalur Fatwa


By: Saeed Kamyabi 

Penggunaan HP untuk dakwah telah menjadi polemik yang cukup sengit di kalangan umat Islam. Jalur Takwa mengatakan bahwa penggunaan HP untuk dakwah tidak boleh karena tidak sesuai dengan sunnah. Mereka berpendapat bahwa diri kita yang harus mujahadah, bukan alat-alat yang tidak punya konsep mujahadah.

Di sisi lain, Jalur Fatwa mengatakan bahwa penggunaan HP untuk dakwah boleh, bahkan dianjurkan. Mereka berpendapat bahwa HP adalah alat yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Selain itu, penggunaan HP untuk dakwah juga dapat mencegah HP digunakan untuk hal-hal yang negatif, seperti maksiat.

Berikut adalah beberapa argumen yang dikemukakan oleh masing-masing pihak:

Jalur Takwa

* Dakwah adalah ibadah, dan ibadah harus dilakukan dengan cara yang benar, sesuai dengan sunnah.

* Sunnah Nabi tidak pernah mengajarkan penggunaan HP untuk dakwah.

* Dakwah yang paling efektif adalah dakwah yang dilakukan secara langsung, dengan bertatap muka, mujahadah dgn diri sendiri. 

* Penggunaan HP untuk dakwah dapat membuat kita terlena, lupa diri dan tidak mujahadah.

Jalur Fatwa

* Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dan harus dilakukan dengan cara apa pun yang efektif.

* HP adalah alat yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas.

* Penggunaan HP untuk dakwah dapat mencegah HP digunakan untuk hal-hal yang negatif, seperti maksiat.

* Dakwah melalui HP dapat menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang sulit dijangkau secara langsung.

*Lalu, bagaimana kita menyikapi polemik ini?

Pada dasarnya, penggunaan HP untuk dakwah adalah boleh, asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat Islam. 

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan dakwah melalui HP:

* Pilihlah konten dakwah yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

* Hindari konten dakwah yang mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, dan konten-konten negatif lainnya.

* Sampaikan konten dakwah dengan cara yang santun dan penuh hikmah.

* Gunakan HP untuk dakwah, bukan untuk maksiat.

Selain itu, kita juga harus tetap mewaspadai dampak negatif dari penggunaan HP, seperti kecanduan, lupa diri, dan terpapar konten-konten yang tidak baik. 

Oleh karena itu, kita perlu membatasi penggunaan HP dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat saja.

Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan HP untuk dakwah atau tidak ada di tangan kita masing-masing. Kita harus menimbang pro dan kontra dengan bijak, dan memilih cara dakwah yang paling efektif, mau di jalur takwa bagus, mau di jalur fatwa bagus, yang tidak bagus itu gak punya jalur dakwah. (saeedkamyabi)