Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Tradisi Kedurai Muang Apem, Wabup Minta Harus Dilestarikan

PedomanBengkulu.com, Lebong - Tradisi masyarakat warga keturunan dari Kutai Semelako, Bungin, Karang Dapo dan Pungguk Pedaro yakni Kedurai Muang Apem (Kenduri Membuang Kue Apam,red) di Kramat Bingin Kuning kawasan Pasir Lebar kembali digelar pada Senin (31/10/2022). Dalam kegiatan ini, sejumlah warga bersama Pemerintah Desa  pecahan empat desa tersebut, beramai-ramai dengan gotong royong membawa kue Apam untuk diikutkan tradisi Muang Apem, seperti yang sudah dilaksanakan para leluhur mereka sebelumnya.

Pada pelaksanaan Kedurai Muang Apem dihadiri Wakil Bupati Lebong Fahrurrozi, Ketua DPRD Lebong Carles Ronsen dan Ketua Komisi I DPRD Lebong Wilyan Bachtiar, Kapolres Lebong AKBP Awilzan, Sekda Lebong Mustarani Abidin dan sejumlah Kepala OPD, Camat dan Kades. Selain itu, jajaran pemangku Adat dipimpin Ketua BMA Lebong Nedi Haryanto, para Ketua Kutai dan pemangku adat dari desa setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Lebong Fahrurrozi menyebutkan, bahwa Kedurai Muang Apem merupakan tradisi dan budaya yang harus dilestarikan. Adanya tradisi budaya juga menunjukkan bahwa para leluhur Kabupaten Lebong, merupakan orang beradab dan pemikir. Karena tradisi dan kebudayaan merupakan ciptaan manusia terdahulu, yang dilaksanakan secara turun-temurun.

"Kedurai Muang Apem adalah tradisi dan budaya orang tua kita terdahulu, jadi sangat kualat kalau kita generasi sekarang tidak ikut melestarikannya," ungkap Wabup Fahrurrozi usai acara pembukaan Senin (31/10/2022) siang.

Ditambahkan Wabup, adanya tradisi kebudayaan Kedurai Muang Apem, diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi perkembangan pariwisata budaya, serta meningkatkan sektor perekonomian dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

"Acara seperti ini harus kita dukung, 

dan harus kita masukkan dalam agenda daerah sektor pariwisata budaya khas Kabupaten Lebong," ucapnya. 

Setelah acara penyambutan secara adat dengan tari Kejari dan Sarapal Anam, juga ada penampilan sejumlah anak sanggar dalam menampilkan kesenian Rejang. Kemudian sejumlah tokoh adat dan ribuan masyarakat langsung menuju lokasi Makam Keramat Bingin Kuning, yang menjadi lokasi ritual Muang Apem. [spy]