Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Cakap Digital

 


PedomanBengkulu.com - Sudah menjadi satu keharusan bagi generasi milenial untuk lebih cakap dalam literasi digital. tujuannya agar dapat terus produktif. karena dengan cakap digital, generasi milenial dapat mengoperasikan semua perangkat digital dengan bijak tentang bagaimana penggunaan serta pemanfaatan digital dan teknologi. salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya karena media digital dan perkembangan teknologi lainnya dinilai memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan bangsa.  

Cakap literasi digital merupakan hal yang sangat penting dan perlu dikuasai oleh anak-anak muda Indonesia karena mereka yang akan memegang media sosial ke depan. Namun, pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi membuat klasifikasi pengguna layanan digital tidak lagi dilihat dari perbedaan usia. Banyak manfaat yang diperoleh dengan berdigital. seperti dalam pendidikan dan pekerjaan. 

Teknologi terus mengalami penyesuaian dan perkembangan, tuntutan belajar pun demikian. Pelajar dituntut untuk berpacu dengan kondisi tersebut dengan tujuan akselerasi aktivitas belajarnya. Situasi belajar tidak lagi berbatas dominasi sekolah dan ruang kelasnya. Pengetahuan semakin mudah dengan internet dan perangkat cerdas, tidak berarti terhindar dari wabah misinformasi. Justru dengan membanjirnya versi dari satu topik yang tersedia secara bersamaan akan membuyarkan fokus pikiran seseorang.

Masyarakat diajak untuk langsung terlibat menggunakan jaringan digital dalam kehidupan sehari-hari. karena kecakapan digital masyarakat harus ditingkatkan agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas yang memberikan nilai tambah secara intelektualitas, sosial, kultural, dan ekonomi. 

Karena itu, literasi digital masyarakat terutama kaum muda, disiapkan sehingga dapat menggunakan internet secara baik, aman, bertanggung jawab, bebas dari misinformasi dan disinformasi, serta bisa memerangi hoaks atau berita bohong. Sebagai langkah awal, kita butuh dibekali dengan pemahaman akan konsep anonimitas dan privasi sebelum ditanamkan kepada mereka nilai-nilai kritis, demokratis, etis dalam pergaulan di dunia maya dan harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak  konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, dan menyebarkan perdamaian.

Pelajar di usia remaja masih dalam proses pencarian jati diri dengan terus mencari role model. media sosial menyajikan galeri karakter lintas budaya dari beragam kepribadian dan latar belakang. Jika dahulu para pendidik menjaga kewarasan berpikir para pelajar dengan memilah materi dan bahan bacaan, sekarang pendidik perlu melibatkan diri dalam aktivitas daring pelajar. Pendidik pun dituntut untuk lebih terbuka berdiskusi dan meluangkan waktu dalam membimbing perilaku interaksi virtual pelajar. 

Namun ketika pikiran buyar, emosi menjadi rentan dipermainkan dan keyakinan pun mudah digoyahkan. hal ini efeknya bisa berdampak lebih parah pada pelajar. mereka, yang digolongkan sebagai digital natives, perlu dibimbing dan dibekali filter untuk menghadapi situasi tersebut. 

Dalam cakap digital diperlukan sabar mengulik keabsahan data, mengurai argumen, dan menerka maksud dari apa yang disampaikan. di sisi lain, sikap waspada itu mesti pula dibarengi sikap terbuka dan berlapang dada. terbuka menerima keberagaman, menghargai pendapat orang lain, dan beradaptasi dengan ide serta gagasan baru.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kecakapan literasi digital perlu dimiliki oleh tiap pelajar. Literasi digital adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meneliti, mengembangkan, dan menyelesaikan pekerjaan. kemampuan ini juga mencakup menggunakan perangkat cerdas untuk bekerjasama, bertukar informasi, dan mencari hiburan.

Interaksi digital yang dimediasi internet membuka peluang bagi pelajar untuk terlibat membangun peradaban global. layaknya tiap peradaban yang dibangun dari kecakapan literasi masyarakatnya, peradaban global pun menuntut kecakapan literasi masyarakat digitalnya. Penguatan literasi digital menjadi keniscayaan untuk menghindarkan masyarakat dari dampak negatif internet. apalagi, jumlah pengguna internet Indonesia kini kurang lebih mencapai 196,7 juta. 

Dahlia Sitohang ( D1C019088)

S1 Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu