Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Sambut Ramadan, Senator Riri Minta Kemendag Kendalikan Harga Pangan

PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, tanggal 2 April 2022. Sebuah fenomena rutin setiap tahun yang seringkali terjadi menjelang bulan Ramadan adalah naiknya berbagai macam bahan pangan di pasaran sebagaimana yang saat ini tengah terjadi di Bengkulu.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat melakukan upaya secara tepat agar harga pangan di pasaran tetap normal sehingga tidak memberatkan masyarakat. 

"Laporan yang saya terima dari emak-emak di pasar tradisional Bengkulu sejak beberapa pekan kemarin harga-harga sudah mulai naik. Cabai, bawang, ayam potong dan lain-lain. Ini perlu dikendalikan tapi dengan baik, dengan hati-hati, jangan seperti minyak goreng kemarin," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (25/3/2022).

Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menjelaskan, naiknya harga bahan pangan pokok sangat mempengaruhi inflasi dan membuat jatuhnya daya beli masyarakat hingga dapat memicu bertambahnya angka kemiskinan.

"Dampak naiknya harga pangan ini kemana-mana. Jadi urusan pangan ini harus jadi perhatian bersama, bukan Kemendag sendiri, tapi juga DPD RI, Kementerian Pertanian dan yang lain, termasuk pemerintah daerah juga, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini menekankan, Satgas Pangan yang telah dibentuk di seluruh daerah untuk bergerak dengan efektif untuk mengawasi harga bahan pokok dan komoditas penting lainnya yang berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.

"Apresiasi saya buat Kepolisian Bengkulu yang berhasil mengungkap kasus penimbunan minyak goreng kemarin. Mudah-mudahan bisa jadi efek jera bagi yang lain yang ingin coba-coba cari untung di tengah kesusahan masyarakat," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menambahkan, sebelumnya masalah minyak goreng tersebut telah menjadi pembahasan yang serius dalam rapat kerja Komite II DPD RI dengan dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

"Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan ketersediaan di pasar justru membuat minyak goreng semakin mahal dan langka di pasaran. Dalam rapat kerja Mendag bilang ini ulah mafia dan berkomitmen kasus yang sama tidak akan terulang lagi ke depan. Semoga saja," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]