Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Ekspor Kolang Kaling ke Philipina, Petani Diminta Jaga Kwalitas


PedomanBengkulu.com, Rejang Lebong - 
Kabupaten Rejang Lebong melakukan ekspor 20 ton kolang-kaling yang dihasilkan petani aren dengan tujuan negara Philipina. Ekspor ini dilakukan PT Furnindo Sagala Persada. Pelepasan Ekpor dilakukan oleh Koordinator Pasca Panen Direktorat Pengelola Hasil Perkebunan Kementan M Unggul Ametung dan Bupati Rejang Lebong yang diwakili Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Rejang Lebong Pranoto Madji dihalaman  Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong, Rabu (30/3/2022).

Disampaikan Unggul Ametung  potensi tanaman aren di daerah itu cukup menjanjikan sehingga harus dikembangkan guna meningkatkan produksi dengan perluasan areal tanam, pembagian bibit gratis dan pengadaan industri turunan lainnya.

"Ekspor kolang-kaling dari Kabupaten Rejang Lebong ini untuk mendukung program Kementerian Pertanian berupa gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks sehingga nantinya bisa meningkatkan devisa negara," kata dia.

Unggul menyampaikan, tanaman aren sudah menjadi komoditas strategis selain menghasilkan buah kolang-kaling juga gula aren, kemudian batang pohonnya bisa dimanfaatkan untuk kerajinan termasuk lidi dan serat ijuknya maupun akarnya sebagai bahan kerajinan bernilai tinggi.

"Permintaan kolang-kaling ini selain Philipina juga banyak permintaan dari negara-negara di Timur Tengah. Ini sebenarnya bisa dikembangkan oleh Kabupaten Rejang Lebong sehingga bisa memenuhi permintaan dari negara-negara di Timur Tengah," terangnya.

Sementara itu Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Rejang Lebong Pranoto Madjid  mengatakan ekspor kolang-kaling yang dilakukan pengusaha daerah itu akan menjadi pemicu semangat petani setempat guna menekuni usaha pertanian.

"Ini hendaknya dijadikan momen kita untuk mempublikasikan potensinya sehingga masyarakat banyak yang tahu jika ada komoditas yang bisa mendatangkan rejeki dan mendukung kegiatan pemerintah dalam program Gratieks, sehingga sekecil apapun kita sudah bisa membantu negara dari segi devisa," kata Pranoto.

Sedangkan Jean Sagala dari PT Furnindo Sagala Persada selaku pihak eksportir kolang-kaling asal Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan jika usaha itu sudah ditekuninya sejak 8-9 tahun yang lalu dengan barang yang diambil dari Jawa Barat, Banten dan Sumut. Sedangkan untuk barang yang dari Kabupaten Rejang Lebong dilakukan sejak 4 tahun lalu.

"Satu tahun belakangan ini kita telah membuat kesepakatan dengan kelompok petani aren di Rejang Lebong untuk melakukan ekspor langsung ke negara tujuan namun kualitasnya harus terjamin, dan mereka terima sehingga sampai kini bisa kita lakukan. Semoga kedepannya selalu terjaga," ungkapnya.

Sejauh ini pihaknya sudah melakukan ekspor kolang-kaling selain ke Philipina juga telah mengekspornya ke Malaysia dan Singapura, namun terbesar adalah tujuan ke Philipina. Untuk sepanjang tahun 2022 ini pihaknya sudah mengekspor hingga 140 ton atau rata-rata 60 ton per bulan.

"Untuk ekspor kali ini kita akan lakukan melalui pelabuhan Pulai Bai Bengkulu dikemas dalam peti kemas kemudian masuk ke Tanjung Priok dan diganti kontainer kemudian kontainer ekspor," tambah dia.

Menurut dia, dengan adanya ekspor kolang-kaling yang mereka lakukan ini membuat harga jualnya ditingkat petani menjadi stabil, di mana per kilogram mereka hargai Rp Rp5.000 hingga Rp6.000 per kg. Kalau sebelumnya kolang-kaling ini baru ada harga mendekati bulan puasa saja namun saat ini setiap bulannya menjadi stabil. [Julkifli Sembiring]