Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pelebaran Jalan Depan Rumah Kabid Bina Marga, Diduga Adanya Pengurangan Volume Coran


PedomanBengkulu.com, Lebong - Kendatipun masih banyak jalan milik Kabupaten yang belum di hotmix dan masih banyak dalam kondisi berlubang. Ternyata Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPRHub) Kabupaten Lebong, tahun ini melakukan pelebaran jalan Terminal Muara Aman - Talang Ulu. Jalan yang melewati persis depan rumah Kepala Bidang Bina Marga DPUPR-Hub Lebong tersebut, bukan merupakan jalan raya padat lalu lintas. Saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan dengan kontruksi beton ditepi jalan yang sudah dihotmix. 

Paket pembangunan pelebaran jalan Terminal Muara Aman - Talang Ulu dengan kontruksi beton, dengan nilai kontrak Rp. 306.442.000 bersumber DAU APBD Lebong TA 2021. Sedangkan pelaksana kegiatan CV Maju Bersama Group. Dari informasi dilapangan, indikasi pengurangan volume pekerjaan diduga terjadi pada ketebalan coran, pada bagian tepi aspal jalan hotmix. Sejatinya kedalaman coran setebal 20 cm, tetapi diduga pengurangan volume ketebalan menjadi 15 cm.

"Tidak merata corannya, mereka (Pekerja,red) dimana mau dicor baru mereka bersihkan, ada yang cuma 15 cm seperti depan rumah kami ini. Tapi kami senang, belum pindah kesini saja, Kabid Bina Marga sudah lebarkan jalan kami," ungkap salah satu warga yang enggan dipublis indentitasnya kepada PedomanBengkulu.com Selasa (17/11/2021) siang.

Dikomfirmasikan kepada Putra Jaya, selaku PPTK DPUPR-Hub Lebong, dirinya menjelaskan bahwa Paket pelebaran jalan menuju standar tersebut, panjangnya 480 Meter dengan kontruksi beton adukan semen FC 15. Untuk lebar badan jalan kanan kiri ukuran 65 cm, dengan galian ketebalan coran 20 cm.

"Paket pelebaran jalan ini sepanjang 480-an Meter. Lebar 65 cm kiri kanan, dan ketebalannya 20 cm dengan coran adukan semen FC 15," Kata Putra.

Dilanjutkan Putra, pihaknya memastikan selalu memantau kinerja pihak pelaksana dilapangan. Pastinya dalam Opname pekerjaan, pihaknya juga akan menghitung secara detil volume fisiknya. Hal itu harus dilakukan, karena pihaknya tidak akan serta-merta menerima secara keseluruhan pekerjaan, jika memang tidak sesuai perencanaan.

"Kita hitung persentase saat Opname pekerjaan. Karena paket akan dibayar sesuai persentase pekerjaan. Kalau opname nanti ditemukan kekurangan volume, harus ditambah atau dibayar sesuai persentase pekerjaan," ucapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor pelaksana belum berhasil dikonfirmasi. Ketika coba ditemui dilokasi hanya ada para pekerja, sedangkan kontraktor tidak berada ditempat. [spy]