Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Termasuk di Bengkulu, Solidaritas Kemanusiaan untuk Rohingya Terus Meluas

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

AKSI kekerasan yang dilakukan militer Myanmar kepada etnis Rohingya terus menuai solidaritas di seluruh tanah air Indonesia, tak terkecuali di Bengkulu. Sejumlah kecaman dan keprihatinan di sampaikan atas kejahatan kemanusiaan di negara yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi tersebut.

Tak hanya kecaman, solidaritas yang diberikan oleh warga Bengkulu juga berbentuk donasi. Sejumlah warga telah berpartisipasi memberikan sumbangan untuk mengurangi beban penderitaan rakyat yang mengungsi akibat aksi militer Myanmar.

Donasi tersebut misalnya digalang oleh Lintas Komunitas Bengkulu, Senin (4/9/2017). Melalui Aksi Amal Peduli Rohingya, lintas komunitas melakukan konser amal, apresiasi seni, buka lapak, penggalangan dana, lelang lukisan dan akustik di Bencoolen Indah Mall.

Penggalangan dana juga dilakukan di berbagai kampus di Bengkulu pada Minggu (3/9/2017), sehari sebelumnya oleh komunitas yang sama.

Penggalangan dana lainnya dilakukan oleh LazisMu Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bengkulu yang akan disentralisir dengan Program Peduli Rohingya Persyerikatan.

Ketua PWM Provinsi Bengkulu, Dr Syaifullah, merupakan partisipan pertama yang disusul oleh berbagai kalangan dari berbagai profesi.

Di seluruh Indonesia, seperti Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendi, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Z Majdi, dan berbagai tokoh lainnya terus menggulirkan kecaman.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi sebelumnya memastikan Pemerintah Indonesia telah mendorong pemerintah Myanmar memulihkan stabilitas keamanan di negara bagian Rakhine, tempat mayoritas Muslim Rohingya tinggal.

Indonesia juga telah menyampaikan pesan kepada mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, yang baru-baru ini menyerahkan rekomendasi laporan penyelidikan tentang konflik berkepanjangan antara komunitas Muslim Rohingya dan komunitas Buddha di Rakhine State, atas permintaan Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi. [AR]