Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Setelah "Gading", Plt Gub Gagas Film Fatmawati

BENGKULU, PB - Upaya mempopulerkan seni, budaya dan alam Bengkulu sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia terus dilakukan dengan berbagai cara.

Setelah produksi film fiksi "Gading" yang bercerita tentang legenda Bengkulu Putri Gading Cempaka tuntas digarap oleh Rafflesia Motion, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menggagas diangkatnya Fatmawati sebagai salah satu pahlawan Bengkulu ke layar lebar.

Baca juga: Lima Tahun Rafflesia Motions Berkarya untuk Bengkulu

Menurut Rohidin, mengangkat Fatmawati sebagai salah satu tokoh nasional ke layar lebar sejalan dengan program pemerintah pusat yang saat ini tengah gencar membangun karakter bangsa.

"Saya sampaikan ke Dirjen Kebudayaan, ini tidak boleh ditunda lagi. Para pemangku kepentingan harus mendukung, para pengusaha juga bisa masuk, tokoh masyarakat Bengkulu juga harus mendukung hal ini, kita bikinlah film layar lebar bertemakan Fatmawati," jelas Rohidin, belum lama ini.

Menurutnya lagi, tokoh Fatmawati tidaklah kalah dari tokoh perempuan yang saat ini sudah difilmkan seperti Kartini dan Nyai Ahmad Dahlan. Fatmawati adalah ibu negara pertama, penjahit bendera merah putih, mengantarkan suami menjadi presiden dan melahirkan seorang presiden.

"Kurang kuat apa lagi ketokohan nasionalnya? Dan itu ada di Bengkulu," sambungnya.

Mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini pun yakin bila film ini sangat potensial secara ekonomi. Film Fatwamati akan mampu meraih puluhan juta penonton. Apalagi ditengah kegersangan dunia perfilman Indonesia saat ini.

"Dari sisi kajian ekonomi besar sekali, saya kira tidak kurang dari puluhan juta penonton. Gerakan revolusi mental ada disitu dan momennya sekarang sangat tepat," ujarnya.

"Saya baca buku sejarahnya, Fatmawati itu dipanggil oleh Soekarno dengan sebutan bunga. Saya berpikir-berpikir coba kalau dibikin film Fatmawati bunga dari Bengkulu," tambahnya.

Namun, menurutnya, proyek film ini tidak bisa langsung diserahkan ke Production House (PH).

"Jangan dulu, kalau bisa Pemda bekerja sama dengan Dirjen Kebudayaan," ucapnya.

Pemda, lanjutnya, juga siap untuk berkolaborasi dengan semua pihak serta menyiapkan bahan film.

"Kita komunikasikan semua elemen, sounding dulu dengan keluarga besar agar bisa berkolaborasi," imbuhnya. [CHO]