Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Putus Mata Rantai Kemiskinan, Generasi Bengkulu Harus Terpelajar

BENGKULU, PB - Pendidikan merupakan salah satu pemutus mata rantai kemiskinan. Hal ini ungkapkan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, saat melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara para Rektor tentang Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat serta Pembangunan Daerah. Penandatanganan Mou ini, juga merupakan komitmen bersama menekan angka kemiskinan di Bengkulu.

Dikatakan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, dengan pendidikan yang bermutu kemiskinan yang telah mengakar ditengah masyarakat secara massif diyakini bisa dikikis. Jika kemiskinan yang ada pada orang tua tidak bisa dihilangkan, maka dengan pendidikan kemiskinan tersebut tidak menimpa anak–anak mereka.

“Biarkan orang tuanya tidak bisa lagi dibenahi kemiskinannya, tapi yang penting anak cucu dan keturunannya. Negara hadir ditengah-tengah mereka,” ungkap Gubernur Bengkulu yang akrab disapa RM, dalam sambutannya saat Peresmian Pemakaian Rusunawa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gubernur dan para Rektor tentang Pendidikan Pengajaran Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat serta Pembangunan Daerah, Selasa (2/5/2017).

Terkait dengan penyediaan Rusunawa bagi mahasiswa yang menjadi salah satu program pemerintah pusat, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Syarif Burhanuddin menjelaskan, bahwa salah satu faktor menekan angka kemiskinan adalah tersedianya rumah layak huni bagi masyarakat. Sementara tercatat 3,4 juta jiwa masyarakat Indonesia tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Oleh karena itu, dengan Program Sejuta Rumah Kemen PU-PR dirinya mengakui bahwa pihaknya masih terkendala untuk menyediakan rumah layak huni tersebut. Karenanya, program ini sangat memerlukan bantuan dari pemerintah daerah untuk merealisasikan percepatan penyediaan rumah layak huni melalui pembangunan rusunawa.

“Dan ini berkolerasi dengan kemiskinan, dan kemiskinan juga berkolerasi dengan masalah-masalah sosial lainnya. Saya sangat sependapat kalau salah satu persoalan yang kita hadapi untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, adalah bagaimana kita menyediakan perumahan yang layak,” jelas Dirjen Penyediaan Perumahan Kemen PU-PR Syarif Burhanuddin.

Selain itu dalam kesempatan ini juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu dengan Ketua LPPM UMB, UNIB, UNIHAZ dan IAIN Bengkulu tentang Pembinaan Koperasi Melalui Program Pusat Pengelolaam dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata. Diharapkan dengan kerjasama ini mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa bisa menghidupkan koperasi di tengah masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mayarakat pedesaan. [Ms]