Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Menghidupkan Kembali "Harimau Sumatera"



BENGKULU, PB - Komunitas seniman bumi Rafflesia gelar Bengkulu Art Festival, hal ini dilakukan dalam rangka menghidupkan kembali sektor kesenian Bengkulu, baik itu seni peran maupun jenis kesenian lainnya. Acara ini digelar di Taman Budaya dari tanggal 13 hingga 18 Maret mendatang.

Bengkulu Art Festival selain menyajikan berbagai pertunjukan, juga menggelar beberapa lomba, seperti puisi, teater dan monolog.

Salah satu dewan juri, Norodom Sianug menjelaskan, Bengkulu Art Festival merupakan wadah yang sangat tepat bagi para seniman Bengkulu, khususnya seni peran dan seni rupa dalam mengeksplrasikan dirinya untuk menjadi insan – insan seni yang militan. Hal ini bisa kembali mengangkat nama Bengkulu ke tingkat nasional bahkan internasional melalui kesenian.

“Itulah kenapa Bengkulu Art Festival ini banyak diikuti oleh pelajar dan mahasiswa. Kita punya harapan, bahwa mereka akan menjadi insan seni yang militan, tetap esksis yang bisa memberikan nuansa peradaban baru terhadap kesenian Bengkulu,” jelas Norodom Sianug yang akrab disapa Taufik ini, di Gedung Teater Taman Budaya Provinsi Bengkulu, Selasa (14/03).

Taufik menambahkan, untuk membangkitkan kembali sektor kesenian di Bengkulu jelas perlu adanya kepedulian dari masyarakat dan dukungan dari pemerintah daerah. Oleh Karena itu, dalam upaya peningkatan dalam perkembang sektor kesenian ini, jelas memerlukan bantuan dari Pemda Kota maupun Pemda Provinsi Bengkulu, baik dukungan materil mupun moril.

“Disini mereka membutuhkan peran pemerintah hadir. Mereka mengharapkan pemerintah hadir ditengah mereka, sehingga kesenian ini bisa berjalan terus menerus dengan intensitasnya,” tambah Taufik.

Hal serupa juga dijelaskan panitia penyelenggara, bahwa peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan, agar Bengkulu Art Festival terus terselenggara pada tahun-tahun berikutnya. Menurut salah salah satu panita penyelenggara, acara ini selain membangkitkan sektor kesenian Bengkulu, disisi lain juga sebagai sarana mencetak insan seni dari pemuda dan pelajar khususnya seni paran atau teater.

“Teater Bengkulu sekarang lagi drop atau turun. Pada tahun 80-an teater Bengkulu cukup disegani dan dikenal dengan Harimau Sumatera, tapi sekarang sudah hilang. Dengan ajang ini diharapkan akan muncul bibit – bibit baru yang bisa menghidupkan kembali Harimau Sumatera itu,” ungkap Bagus selaku panitia yang juga merupakan anggota Teater Jengkal Bengkulu.

Selain diikuti oleh pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar hingga mahasiswa Se-Provinsi Bengkulu, Bengkulu Art Festival tersebut juga diikuti oleh seniman luar Bengkulu, seperti dari Pontianak Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Kendari Sulawesi Tenggara, serta Delegasi dari Negara Malaysia. [Ms]