Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Komisi III DPRD BU Sidak Jembatan Lubuk Gading

BENGKULU UTARA, PB - Sebagai bentuk perhatian dari wakil rakyat kepada masyarakatnya, Ketua Komisi III H Mohtadin SIP dan anggota Komisi III DPRD Bengkulu Utara Dedi Syafroni SIP langsung begerak cepat untuk meninjau lokasi jembatan yang putus akibat diterjang banjir di Desa Lubuk Gading Kecamatan Tanjung Agung Palik, Kamis (23/03/2017).

Saat di konfirmasi Ketua Komisi III H Mohtadin dan anggota Komisi III Dedi Syafroni SIP mengatakan bahwa kami wakil rakyat cukup prihatin atas terputusnya jembatan ini apalagi jembatan ini merupakan akses yang menghubungkan Desa Tanjung Agung Palik-Lubuk Gading dan merupakan akses warga Lubuk gading menuju Ibukota Kabupaten.

“Artinya kan ini akses desa sangat dibutuhkan. Karena kalau kita melihat langsung (memang) sangat memprihatinkan jembatan itu. Apalagi sudah satu tahun jembatan darurat. Bahkan kemarin sempat menelan korban,” ucap Mohtadin.

Mohtadin berjanji akan semaksimal mungkin untuk mendorong Dinas terkait agar segera melakukan perbaikan mengingat ini akses vital bagi masyarakat di sekitar ini.

“Apa lagi akses jalan ini sangat penting bagi kedua desa ini. Untuk anggaran pembangunannya akan kita bahas di APBD-P. Kita juga akan berkoordinasi dengan PT Jurai. Mereka juga memanfaatkan jalan ini. Saat ini kita hanya meninjau keadaan nya seperti apa, kita tidak mau kalau cuma menerima laporan saja,” ujar Mahtodi.

Sementara itu Anggota Komisi III DPRD BU Dedi Syafroni SIP mengharapkan agar Kepala Desa untuk segera manyampaikan usulan pembangunan jembatan tersebut.

“Mengingat jembatan ini sudah pernah mencelakakan masyarakat, jangan sampai menunggu adanya korban jiwa baru kita perbaiki," ungkap Roni.

Saat Sidak Keduanya didampingi oleh Camat TAP, Kades Tanjung Agung Palik Sukamto, Kades Lubuk Gading Yurman, Babinsa, Babinkamtibmas dan warga setempat.

Kades Lubuk Gading, Man, mengatakan, jembatan itu merupakan akses penting bagi warga mereka. Sebab selain ke masing-masing desa, jalan itu juga akses menuju ibukota kabupaten.

"Memang sementara ini ada jalan alternatif namun cukup jauh dan jalannya jelek ditambah kanan-kiri jalan jurang,” kata Man. (Adv/Ndr)