Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

HTI, Ramadhan Momentum Hijrah

HTI (1) HTI (2)

BENGKULU, PB - Puluhan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memadati trotoar Simpang 5 Ratu Samban, Kota Bengkulu. Aksi ini untuk menyambut datangnya Ramadhan (Tahrib Ramadhan) agar menjadi momentum setiap muslim untuk kembali hijrah, yakni berpindah ke kehidupan Islam yang lebih baik.

"Kita disini mengingatkan kepada masyarakat, agar jangan menyia-nyiakan momen yang sangat berharga ini. Kita tahu keutamaan-keutamaan ramadhan ada sangat banyak. Diluar itu, ini adalah momentum yang tepat untuk kita umat Islam untuk kembali secara kaafah," kata Humas HTI Bengkulu Yuyun Sabana, Sabtu (4/6/2016).

Aksi yang berlangsung tersebut mendapat pengawal dan penjagaan dari kepolisian Pos Simpang Lima Bengkulu. Aksi tersebut berlangsung damai, diikuti oleh anggota HTI se Provinsi Bengkulu dengan beberapa perwakilan berjumlah sekira 30 an orang.

Lebih lanjut Yuyun mengatakan, kita bersama-sama saling mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat kembali taat kepada Allah. Selama ini kita hanya menggunakan hukum Islam untuk masalah waris, pernikahan, kematian dan beberapa yang lainnya, namun masalah ekonomi, hukum, politik, pemerintahan, hukum islam kita tinggalkan.

Dalam pendidikan pun hukum islam pun juga di hempaskan, tidak di terapkan, dari HTI konsisten selalu berusaha, menyeru kepada seluruh kaum muslimin. "Seruan ini tidak hanya di Bengkulu, karena HTI adalah organisasi massa yang hampir ada di setiap negara. Bahkan lebih dari 60 negara yang ada didunia," ungkapnya.

Senada Korlap Aksi Muhammad Rulian mengatakan, ini adalah agenda tahunan menyambut datangnya bulan ramadhan, yaitu dengan tahrib ramadhan. Hal ini sesuai dengan seruan Nabi Muhammad SAW untuk menyambut Ramadhan dengan gembira.

"Kegiatan ini merupakan sarana penyadaran umat. Kita menyerukan hukum islam ini merupakan kewajiban yang sama dengan wajibnya shalat, wajibnya puasa, inikan bagian-bagian hukum Islam yang tidak dapat dilepaskan dari bagian umat muslim," tutupnya. [Zefpron]