Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Lili: Saya Terpaksa Jadi Pengusaha

Dewan Pembina IWAPI Provinsi Bengkulu Lili Martiani Maddari


BENGKULU, PB - Dewan Pembina Ikatan Wanita usaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bengkulu Lili Martiani Maddari mengaku terpaksa menjalani hidup sebagai pengusaha. Karir tersebut merupakan warisan dari almarhum ayahnya yang meninggal dikala ia masih sangat muda.


"Saya bukannya mau jadi pengusaha, tapi terpaksa jadi pengusaha. Orangtua saya meninggal dan saya harus meng-handle semua usahanya saat itu. Umur saya baru 21 tahun," jelas Lili, di Grage Horizon, Senin (11/4/2016).


Ketika itu, istri Gubernur Ridwan Mukti ini menyampaikan, karyawan yang dimiliki oleh ayahnya sudah mencapai ratusan orang. Tentu saja, di usianya yang muda itu, ia kaget menghadapi hal itu. Apalagi, ayahnya juga meninggalkan BPR yang juga harus dia kelola.


"Begitu kagetnya saya harus memegang beban yang begitu berat," ucapnya.


Melihat kenyataan itu, ibunya berkali-kali menyarankan politisi Partai Golkar ini agar dia menjual saja aset-aset warisan tersebut. Disarankan pula, agar Lili membuka usaha yang lebih gampang untuk dihandle wanita seusianya.


"Mama saya bilang, kalau kamu tidak sanggup kita jual aja aset yang ada, kita buka usaha yang kamu santai, kita buka hotel, yang kamu menunggu saja. Tapi menurut saya itu bukan tantangan," ceritanya.


Namun semangatnya mengendurkan saran ibunya tersebut. Ia yakin dan semangat bisa mengelola semua usaha tersebut. Kendati benak hatinya sebenarnya mengakui bila menjadi kontraktor memiliki tantangan yang sangat besar.


"Jadi kontraktor itu berat. Belum dapat kerjaan stress, dapat stress, nagih stress, udah nagih udah dapat duit stress, takut diperiksa kalau nggak bener. Jadi banyak stressnya, tapi kayak ada magnet yang membuat saya terus mencintai usaha itu," tambahnya.


Dengan semangat itu, usaha warisan ayahnya itu akhirnya berjalan. Semua hutang yang ada di bank bisa terbayar dan ia menjadi pengusaha yang berjaya. "Alhamdulillah sampai sekarang, tidak ada satu asetpun yang terjual, malah bertambah," jelasnya.


Dengan cerita ini, ia meminta agar seluruh anggota IWAPI ikut terinspirasi. Sebab, era modernisasi saat membuka peluang yang lebih lebar bagi mereka yang memiliki jiwa enterprenuership. "Tantangan zaman sekarang lebih mudah, tidak seperti saya dulu," kata Lili. [IC]