Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Kelambu 6 Kabupaten Siap Dibagikan

[caption id="attachment_22265" align="alignleft" width="300"]Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, Amin Kurnia IST/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, Amin Kurnia[/caption]

BENGKULU, PBKepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, Amin Kurnia mengatakan pemerintah telah membut program kerja agar tahun 2020 nanti Bengkulu bebas Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, pemerintah tengah gencar membagikan program pembagian kelambu ke 6 kabupaten.

Baca juga: Cegah Malaria, Menkes: Jangan Rusak Lingkungan

"Program ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Maralia Sedunia yang jatuh pada tanggal 25 April. Kita sudah memperingati yang ke 6, dan untuk acara nasional kali ini di pusatkan di bengkulu, sekaligus pecanangan pekan kelambu yang diinisasi untuk 6 kabupaten," katanya baru-baru ini.

Pembanguan kelambu tersebut telah dilakukan sepakan dan akan berkahir pada minggu ini. Lanjutnya, pembagian kelambu tersebut diprioritaskan pada ibu hamil, balita, serta disalurkan pada wilayah atau desa yang rawan nyamuk Aedes Aegypti.

"Kelambu ini memiliki bahan berinsektisida atau mengandung racun untuk anti nyamuk yang apa bila nyamuk menyentuh kelambu akan mati. Bahan kelambu memang yang bagus dari bahan polister yang tahan," jelasnya.

Bahan aktif insektisida kelambu ini adalah delthametrin yang sangat aman untuk manusia. Kelambu ini dapat efektif melindungi pemakai apabila sesuai dengan petunjuk perawatan yang ada. Dan setiap 6 bulan sekali kelmabu tersebut perlu dicelupkan bahan insektisida

"Siapa yang terkena DBD, maka penyembuhan dan pengobatan sebaiknya dilakukan tuntas, di Puskesmas pengobatannya gratis dan sudah di persiapkan," jelasnya.

Jumlah kelambu yang baru terbagi 160 ribu buah dan bantuan BPJS sebanyak 850 buah kelambu. "Yang dikasi itu sesuai dengan pendataan yang kita terima, karena tidak semua desa akan dapat, kita akan memberikan kepada desa yang angka DBD cukup tinggi saja," ucapnya.

Lanjutnya, Bengkulu Utara tergolong paling tinggi DBD dan Muko-muko tergolong lebih rendah. Penilaian ini dilakukan berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) bersama Tim Kesehatan Pusat.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat juga perlu ikut andil dalam pemberantasan nyamuk malaria. (Baca juga: Besok, Menkes Datang ke Bengkulu). (Yayuk Intan)