Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Lewat Media Sosial, Gubernur Instruksikan BLH Kaji Pencemar Air PDAM

renaBENGKULU, PB - Lantaran mendapatkan laporan dari Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Rena Anggraini, mengenai pencemaran Sungai Bangkahulu yang menjadi bahan baku air PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti memberikan instruksi kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu untuk menginvestigasi pencemaran air yang dikonsumsi hampir 12 ribu pelanggan PDAM tersebut.

Jum'at (11/3/2016), Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengolahan Limbah pada BLH Provinsi Bengkulu, Zainubi, memimpin investigasi pencemaran ini. Ia meninjau titik hilir, tengah dan hulu Sungai Bangkahulu bersama Rena Anggraini dan Direktur PDAM Tirta Dharma, Sjobirin Hasan.

"Apapun hasilnya harus diekspose di media. Kalau terbukti bersumber dari perusahaan tambang, maka Pemerintah Provinsi harus ambil sikap tegas. Karena ini bukan tanggungjawab kota. Perusahaan-perusahaan itu harus ditindak," kata Rena kepada Pedoman Bengkulu.

Sementara Zainubi, mengatakan investigasi yang mereka lakukan baru akan diketahui hasilnya pada sekira dua hari ke depan. Pasalnya, setelah sample air diambil, harus dimasukkan terlebih dahulu ke laboraturium yang biasanya dalam keadaan penuh.

"Karena mereka perusahaan-perusahaan itu menguji air juga. Lihat satu dua hari nanti. Sample air akan kita ambil di sejumlah titik agar hasilnya benar-benar komprehensif," ujarnya.

Sedangkan Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Sjobirin Hasan, mengatakan, kekeruhan air pada tadi malam mencapai 5.000 ntu. Namun pagi hingga menjelang siang ini hanya 1.994 Ntu.

"Kami bahkan pernah kirim yang sampai 7.000 ntu. Ini membengkakkan biaya produksi kami. Untuk menjernikah air di Air Nelas misalnya, untuk kapasitas air 400 liter per detik kami hanya butuh alum silfat 10 ton tiap bulan. Disini hanya 200 liter per detik tapi dia butuh 30 ton. Sampai 6 kali lipat," demikian Sjobirin.

Saat ini, peninjauan masih berlansung di jembatan Kampung Klawi atau menjelang hilir Sungai Bangkahulu. Peninjauan berikutnya direncanakan akan dilakukan di Kembang Sri, Kabupaten Bengkulu Tengah. [RN/BIS]