Baca juga: Imlek Tak Pengaruhi Harga Daging dan Festival Bengkulu Tempo Doeloe Digelar Akhir Februari
"Anak-anak masih banyak yang sekolah, gak ada yang libur. Jadi di saat mau latihan, mereka gak bisa datang. Mungkin takut terganggu waktu belajar juga. Makanya Imlek sekarang biasa-biasa saja," kata Anwar, pengurus Klenteng Air Suci, kepada Pedoman Bengkulu, Senin (1/2/2016).
Kendati demikian, ia tetap mengharapkan agar upacara sembahyang untuk tetap khusuk dan hikmat.
"Akan ada banyak orang silih berganti yang mau sembahyang. Semuanya juga sudah dipersiapkan, mulai dari lilin merah, kertas Kui Jin, permen, Garu, tergantung juga permintaan dari yang mau ibadah," jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Tionghoa yang menyelenggarakan hari raya Imlek ini, Iryanka Aditya mengatakan setiap perayaan Imlek memang tak banyak acara yang digelar oleh klenteng yang berada di Tapak Jedah itu.
"Imlek itu paling cuma sembahyang aja," kata dia.
Kendati demikian, bukan berarti masyarakat tidak akan dihibur oleh kesenian tradisional khas China. Biasanya, lanjut Iryanka, usai Imlek akan diadakan ulang tahun di Klenteng tersebut.
"Nanti waktu ulang tahun baru banyak acaranya, ada barongsai dan lainnya," jelasnya. [Rizky Febrianty/IC]