Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Soal Izin, Indomaret: Tanya Ke Palembang

Gerai Indomaret Bengkulu 2BENGKULU, PB - Masuknya Indomaret ke Bengkulu terus mendapatkan perhatian. Terutama soal izin dari perusahaan retail yang berdiri sejak 1988 tersebut. Beberapa pihak seperti DPRD Kota Bengkulu menganggap perusahaan penyedia kebutuhan sehari-hari itu masuk tanpa izin ke Kota Bengkulu.

"Kayaknya memang sudah menjadi “SOP” nya Indomaret. Melakukan ekspansi usaha secara ilegal, Modus Operandinya yaitu buka tanpa ijin. Istilahnya 'Beroperasi dahulu, soal ijin dapat diurus belakangan'," kata salah satu anggota DPRD Kota Bengkulu Indra Sukma.

Baca juga: Kata Wakil Rakyat Ini, Indomaret Ilegal

Saat dicoba untuk dikonfirmasi oleh Pedoman Bengkulu tentang izin ini, salah seorang karyawan Indomaret yang berada di Nusa Indah Kota Bengkulu enggan berkomentar banyak.

Perempuan yang bernama Nadya itu kemudian menyarankan agar mengkonfirmasi permasalahan izin ke Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Baca juga: Warga Kota Cemaskan Kehadiran Minimarket Waralaba

"Kami disini cuma ada penjaga toko. Saya sendiri tidak berwenang untuk memberikan informasi, sedangkan kepala kami ada di Palembang," ujar Nadya sembari melayani konsumen yang tengah berbelanja.

Namun saat coba dihubungi melalui selulernya, salah satu kontak yang ada Indomaret Palembang tidak menjawab. Baca juga: Nyawa Usaha Rakyat Terancam

Sebagai informasi, saat ini sudah ada setidaknya 9 gerai Indomaret di Kota Bengkulu. Diantaranya ada di Jalan Raflesia, Jalan Flamboyan, Jalan Semangka, Jalan Belimbing, Jalan Sala, Jalan Danau, Jalan Sidomulyo, Jalan Kapten Tandean dan Rawa Makmur.

Perkembangan gerai toko modern tersebut terbilang cepat. Salah seorang warga Bengkulu, Iik (20) mengaku kaget saking cepatnya Indomaret masuk ke Bengkulu. "Tahu-tahu sudah ada aja di Bengkulu. Padahal kemaren lewat belum ada plank-nya," ujar Iik.

Ia pun mengungkapkan kekhawatirannya dengan pesatnya ekspansi waralaba tersebut. "Kasihan pedagang kecil, pasti kalah saing," ujarnya. [Gara Panitra]