Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pertamina Bohongi Publik

153212_231197_kantor_pertamina_perseroJAKARTA, PB - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menilai PT Pertamina (Persero) telah membohongi masyarakat sebagai konsumen. Pasalnya, kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di Indonesia memiliki kualitas lokal. Tapi harga yang BBM itu dipatok sekelas international.

Baca juga: YLKI: Batalkan Dana Ketahanan Energi

"Penetapan harga BBM kita berdasarkan pasar Singapura (MOPS). Itu harga internasional, tapi yang dibeli masyarakat tidak seperti kualitas Singapura. Kalau di sana itu sudah kategori dua (euro 2)," kata Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin, Rabu (30/12/2015).

BBM kualitas lokal yang dijual Pertamina tidak mampu memenuhi kebutuhan mesin kendaraan bermotor. Terlebih, sejak 2007, pemerintah sudah memaksa kepada pemilik kendaraan roda empat untuk menggunakan standar Euro 2.

"Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," jelasnya.

Sialnya, BBM kualitas super itu tidak ada di Indonesia. "Emang ada Pertamax Cs, jadi dalam konteks ini masyarakat menggunakan bahan bakar dengan kualitas rendah, seperti Premium RON 88, padahal harusnya bensin Premium minimal RON 92," paparnya.

Alhasil, kerusakan mesin kendaraan dan pengendara boros menggunakan BBM. Kata Ahmad, hal ini membuat masyarakat seperti tertipu. Sebab, masyarakat harus membayar lebih mahal dari nilai BBM yang diterima akibat kerusakan dan boros tersebut.

"Padahal harganya harga Singapura (internasional-red), ditambah pajak segala macam. Tapi yang diterima BBM ini kualitas rendah. Ini yang dimaksud beban ganda. BBM kualitas rendah, harganya mahal pula," ketusnya.

Selain itu, ia menilai perusahaan plat merah Pertamina tak pernah jujur dalam menetapkan harga BBM. "Penetapan harga BBM tidak transparan," pungkasnya. [Gara Panitra]