BENGKULU, PB - Kepala Seksi Penanganan Pengungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Hardanil menyampaikan tentang minimnya alat prasarana penangan bencana seperti alat penunjang rescue (alat penyelamatan) bagi korban bencana. Padahal Bengkulu merupakan daerah rawan bencana gempa dan tsunami, Rabu (1/10).
"Kami berharap bencana tidak terjadi, tapi berdasarkan pengalaman penanganan bencana BPBD, kami terkendala karena alat-alat yang dibutuhkan seperti alat pendekteksi banjir, CCTV untuk monitoring bencana dan alat komunikasi emergency yang tersedia sekarang ini masih minim dan kurang canggih saja," ungkapnya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Deputi Geofisika BMKG Pusat Masturyono. Ia mengatakan bahwa alat-alat pendekteksi bencana seperti gempa, tsunami dan banjir, sudah didistribusikan ke setiap provinsi hanya saja jumlahnya masih terbatas.
"Kalau alat pendeteksi bencana sudah didistribusikan ke 169 lokasi diseluruh Indonesia, secara rutin juga kita juga lakukan perawatan dan maintaince agar tetap awet penggunaannya. Soal jumlah masih terbatas karena menyangkut persoalan anggaran yang minim untuk kebutuhan di 34 provinsi," imbuhnya. (MS)
@hondaBengkulu
Postingan Populer
