Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Bengkulu Rawan Tsunami, Senator Riri: Mitigasi Harus Berjalan Tanpa Henti

PedomanBengkulu.com, Jakarta - Belum lama ini Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengidentifikasi sejumlah wilayah di Indonesia yang rawan gerakan tanah, gempa bumi, dan tsunami. Dari 21 wilayah yang terindikasi rawan terjadinya gelombang tsunami, Pulau Enggano dan Pantai Barat Bengkulu termasuk di dalamnya.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hendaknya mengawal agar upaya mitigasi tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural setiap daerah rawan tsunami.

"Saya baca sendiri keterangan dari Badan Geologi kalau pantai di Provinsi Bengkulu tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari tiga meter. Subhanallah, potensi ini tidak bisa dihadapi dengan santai," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (16/12/2022).

Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, saat ini salah satu pengetahuan yang penting dimiliki masyarakat adalah mengenai hak dan kewajiban sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seperti berperan serta baik sebelum bencana, saat bencana, dan pascabencana.

"Upaya mitigasi harus dilakukan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat harus bisa melakukan evakuasi mandiri dan memberikan respon tanggap darurat sesuai bidang keahliannya. Masyarakat juga harus diproteksi agar jangan mudah terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai tsunami," tegas Hj Riri Damayanti John Latief.

Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini berharap pemerintah benar-benar memeriksa berjalannya rekomendasi Badan Geologi mengenai bangunan di Pulau Enggano, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan yang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa guna menghindari risiko kerusakan.

"Mitigasi bencana harus berjalan tanpa henti, mesti dilakukan dari generasi ke generasi. Saya dengar Bengkulu sudah pasang InaBuoy (buoy deteksi dini tsunami) tahun lalu. Semoga alat ini bisa berfungsi dengan baik, bisa mendeteksi bencana tsunami dan gempa bumi dengan cepat kepada masyarakat," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menambahkan, tak kalah penting adalah mitigasi bencana dengan cara memasifkan gerakan memperbanyak sedekah, istigfar serta meminta ampun kepada Allah subhanahu wa ta'ala dari segala dosa.

"Sebaik-baik mitigasi adalah merayu Allah, karena suasana dan keadaan di dunia ini berada dalam kekuasaan Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief. [Muhammad Qolbi]