PEDOMANBENGKULU, REJANG LEBONG - Perbukitan yang terhampar Didesa Air Lanang kecamatan Curup Selatan dalam sebulan terakhir menjadi "Medan tempur" prajurit TNI kodim 0409 Rejang Lebong. Pertempuran ini menggunakan peralatan modern maupun tradisional dengan target membuka jalan sepanjang 5'5 km dengan lebar 8 m yang melintasi areal perkebunan warga dan akan menghubungkan Kabupaten Rejang Lebong dengan kabupaten Bengkulu Tengah. Apa dampak pembukaan jalan baru tersebut dan kegiatan TMMD Ke 115 lainnya bagi warga Desa Air Lanang? Berikut liputannya.
Oleh : Julkifli Sembiring
Pembukaan jalan baru ini merupakan salah satu progam TMMD Ke 115 tahun 2023 yang berlangsung selama 30 hari, dari tanggal 11/10-11/11/ 2022.Pertemputan untuk membuka jalan ini melibatkan ratusan orang, terdiri dari 93 orang prajurit TNI AD, 10 orang prajurit TNI AL, 10 orang anggota Polri bersama 25 orang warga setempat. Peralatan tempur utama yang digunakan untuk pembukaan jalan baru tersebut berupa 1unit Excavator, 1 unit Dozer, 1 unit Vibro, 1 unit Jonder, dan 10 unit sepeda motor dan diikuti "Pasukan' yang membawa peralatan berupa Cangkol, parang serta alat pertukangan.
"Kegiatan utama yang kita lakukan dalam sebulan ini di bagian barat Desa Air Lanang ini yakni membuka jalan diareal perkebunan warga dengan panjang 5,5 KM dan Lebar 8 Meter jalan ini nantinya akan terhubung dengan wilayah Bengkulu Tengah. Kegiatan lain yakni pembuatan gorong-gorong, drainase, plat Dueiker. Sasaran lain berupa bedah rumah warga miskin, sumur bor, bedah rumah ibadah dan oprasi bibir sumbing. Kita juga melaksanakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan pertanian, pelayanan kesehatan, penyuluhan narkoba dan lainya" kata Dandim 0409/ Rejang Lebong Letkol CZI Trisnu Novawan.
Kondisi jalan yang dibuka oleh TNI bersama masyarakat, sebelumnya hanya jalan setapak dengan lebar bervariasi antara 50 Cm hingga 2 Meter dibeberapa titik. Untuk melintasi jalan sempit tersebut warga harus mempersiapkan sepeda motor yang telah dimodifikasi dan ban kendaraan harus menggunakan rantai. Kondisi ini cukup menyulitkan warga untuk mengangkut hasil panen yang cukup melimpah berupa buah kopi, pinang, lada dan durian. Luas lahan milik warga disepanjan jalan tersebut kurang lebih 300 hektar atau 1/4 luas lahan pertanian warga Desa Air Lanang.
"Warga yang berkebun di sepanjang jalan yang dibuka ini kurang lebih 90 kepala keluarga, selama ini untuk mengangkut hasil panen, kita harus mengeluarkan biaya antara Rp 25 ribu- Rp 45 ribu per karung. Berat perkarung kopi ini antara 40 kg- 50 kg. Dalam satu satu musim panen, perhektare kebun bisa menghasilkan kopi antara 1,5 ton-2 ton. Dengan telah terbukanya jalan ini, memudahkan kami untuk mengangkut hasil panen, dan biaya yang dikeluarkan lebih murah karena mobil sudah bisa masuk ke lokasi kebun," kata Suhe warga Desa Air Lanang yang memiliki kebun dilokasi jalan TMMD tersebut.
"Kami sangat bersyukur dan berterimakasi kepada pihak Kodim 0409 yang telah melakukan pembukaan jalan ini. Kedepanya jika jalan ini bisa ditingkatkan oleh pemerintah maka bisa menjadi jalan alternatif ke wilayah Bengkulu Tengah karena jaraknya cukup dekat," lanjut Suhe.
Program TMMD ini juga melaksanakan pembuatan sumur bor. Sebelum adanya sumur bor tersebut sebanyak 78 kepala keluarga yang berada dusun II desa Air Lanang harus mengambil air dari sungai dengan jarak lebih dari 200 meter yang ada dipinggir desa.
"Dusun II ini berada di perbukitan sehingga tidak bisa di aliri Pam Desa. Dengan adanya sumur bor ini, Sekarang kebutuhan air warga dusun II sudah terpenuhi dari sumur bor. Kami sangat bersyukur atas pembangunan yang dilakukan ini. Warga kami juga tidak harus turun kesungai untuk mendapatkan air bersih," ungkap Kepala Desa Air Lanang Heri Kiswanto.
"Pertempuran" untuk membuka jalan dan membangun kebutuhan dasar warga Didesa Air Lanang selama 30 hari tersebut sekarang telah tuntas. Penutupan kegiatan TMMD tersebut telah dilakukan oleh Komandan Korem 041/ Garuda Emas Brigjen Ahmad Budi Handoyo pada hari Rabu 9/11/2022. Danrem berpesan agar seluruh kegiatan pembangunan yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi warga dan meminta agar semua yang telah dibangun dirawat dengan baik.
"Kita patut berbangga bahwa kegiatan TMMD Di wilayah rejang Lebong dari tahun ke tahun menunjukkan hasil yang memuaskan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Berbagai pembangunan fisik dan non fisik telah mendorong perkembangan yang signifikan Didesa sehingga mewujudkan kemandirian dan ketahanan wilayah yang tangguh," ujar Danrem.
Danrem berharap model kegiatan TMMD dapat dijadikan salah satu model dasar masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di wilayah pedesaan.
"Dengan telah berakhirnya TMMD saya berpesan kepada kita semua untuk mempertahankan Semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI- Rakyat dengan selalu hadir ditengah masyarakat Untuk membantu mengatasi permasalahan. Tingkatkan Semangat gotong royon sebagai salah satu nilai luhur. Kepada masyarakat Yang menjadi sasaran TMMD Agar dapat menjaga dan dimanfaatkan sebaik baiknya dan membangun secara berkelanjutan," tutup Danrem. ( ***)