Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Literasi Keamanan Digital

PedomanBengkulu.com - Perkembangan teknologi digital, yang dimulai pada sekitar era 90an telah mempengaruhi proses produksi dan konsumsi media secara signifikan. Sebagian orang melihat perkembangan ini secara positif karena berpotensi untuk membuka pintu-pintu baru bagi demokrasi dan kreatifitas masyarakat. Kita beranggapan bahwa opini yang menyatakan media digital seperti Internet akan mampu memberikan kebebasan berekspresi dan kemudahan mendapatkan informasi bagi semua orang merupakan mimpi belaka.

Perkembangan teknologi juga berkembang secara pesat dari era90an Perkembangan dunia teknologi saat ini pun semakin pesat ke arah serba digital. Era digital ini telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. 

Teknologi menjadi alat yang membantu kebutuhan manusia. Dengan teknologi apapun dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pentingnya peran teknologi mulai membawa peradaban memasuki ke era digital.

Perubahan UU Hak Cipta Uni Eropa beberapa tahun terakhir memang telah melembagakan publisher right atau neighboring rights, yakni hak penerbit atas kompensasi ekonomi dari penyajian nukilan atau ringkasan berita pada tampilan mesin pencarian atau newsfeed media sosial. Platform digital diharuskan bernegosiasi dengan penerbit untuk menyepakati kompensasi ekonomi itu. Proyek News Showcase dan Newstab adalah langkah platform digital untuk mengantisipasi desakan regulasi semacam itu yang mengemuka di sejumlah negara.

Perancis adalah negara Eropa pertama yang coba menerapkan publisher right pada skala nasional. Setelah melalui perseteruan panjang, Google akhirnya menerima keputusan Komisi Persaingan Usaha Perancis yang mengharuskannya bernegosiasi dengan penerbit Perancis soal pelaksanaan publisher right.

PERUBAHAN SIKAP

News Showcase adalah skema yang ditawarkan Google kepada penerbit untuk memperoleh kompensasi atas konten berlisensi yang mereka ciptakan atau rancang secara spesifik untuk disajikan pada platform Google. Dengan proyek News Showcase, nukilan berita yang tersaji dalam Google Search and News memiliki nilai ekonomi yang menjadi hak
 
penerbit. Diluncurkan Oktober 2020, News Showcase telah berjalan di Jerman dan Brasil, lalu menyusul Perancis berdasarkan kesepakatan seperti di atas. Negara selanjutnya yang menjadi sasaran News Showcase adalah Kanada, Inggris, dan Australia. Dengan nilai akumulatif lebih dari 1 miliar dollar AS selama tiga tahun, News Showcase diproyeksikan jadi proyek berskala global.

Kapankah proyek ini sampai di Indonesia? Kesediaan Google ”berbagi pendapatan” dengan penerbit terasa kontras dengan reaksi penolakan Google atas pelembagaan publisher right saat-saat sebelumnya. Tidak hanya menolak membayar kompensasi atas pemanfaatan nukilan berita, Google sebelumnya bahkan merasa ”layak” untuk memperoleh kompensasi atas jasanya membantu penerbit menyebarluaskan berita melalui penyajian nukilan berita dalam daftar pencarian Google.

Bukan hanya menganggap negosiasi tentang publisher right sebagai tidak diperlukan, Google sempat mengancam akan menghentikan proses indeksasi, agregasi, dan kurasi berita milik penerbit. Pendekatan intimidatif ini juga diterapkan Google di Australia ketika menghadapi tuntutan yang sama. Yang terlihat kemudian adalah sikap mendua Google menghadapi isu publisher right. Melawan balik tuntutan para penerbit, tetapi juga menawarkan konsesi dan kerja sama. Menolak memberikan bagi hasil kepada penerbit seperti yang dituntut oleh Pemerintah Perancis dan Australia, tetapi di sisi lain juga membuka negosiasi dengan penerbit.

Mengancam akan berhenti mengindeks dan mengurasi konten penerbit, tetapi juga mengalokasi anggaran ”bagi hasil” untuk penerbit. Sikap mendua juga ditunjukkan Facebook. Setali tiga uang dengan Google, Facebook juga sempat menolak tuntutan untuk memberikan kompensasi kepada penerbit atas penyajian berita dalam newsfeed Facebook. Facebook juga sempat melontarkan ancaman boikot terhadap penerbit di negara-negara. Namun, pada akhirnya, setelah melalui pergulatan yang melelahkan, Facebook bersedia bernegosiasi dengan penerbit dan menyiapkan skema bagi hasil melalui proyek.

NEWS TAB

News Tab adalah satu bagian pada situs Facebook yang secara khusus disediakan untuk menayangkan kembali berita-berita terpilih dan terkurasi milik para penerbit. Jika sebelumnya distribusi berita di situs Facebook terjadi melalui penyajian link berita
 
pada newsfeed pengguna, proyek News Tab memberi ruang khusus untuk penyajian berita itu yang bentuknya kemungkinan akan menyerupai daftar pencarian pada mesin pencari. Dari proyek ini, Facebook menjanjikan pendapatan dan pembaca baru yang signifikan untuk penerbit.

Sarah Brown, pimpinan News Partnerships Facebook untuk Eropa Utara, menyatakan, Facebook akan merekrut kurator profesional untuk mengurasi berita-berita penerbit berdasarkan pertimbangan, seperti kedalaman berita, aktualitas, sudut pandang yang menarik, kredibilitas sumber, dan keaslian berita. Proses kurasi ini akan menghasilkan daftar berita teratas (top stories) harian yang akan disandingkan dengan daftar berita pilihan algoritma Facebook berdasarkan pertimbangan minat atau kecenderungan bacaan pengguna.

The Guardian memperkirakan pemasukan tahunan dari News Tab untuk penerbit di Inggris bisa mencapai puluhan juta pound. Injeksi dana dari Facebook itu diyakini akan membantu industri media yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi beberapa tahun terakhir. Penerbit Inggris yang telah bergabung dalam proyek News Tab adalah The Guardian, The Daily Mirror, The Independent, The Economist serta banyak penerbit lokal.

SUARA SUMBANG

Apakah News Showcase dan News Tab benar-benar menguntungkan penerbit? Apakah keduanya akan menghasilkan keuntungan yang memadai untuk daya hidup penerbit? Optimisme bersanding dengan pesimisme di sini. ”News Showcase sebenarnya merupakan kamuflase Google untuk menyembunyikan cengkeraman masif atas pasar periklanan digital dan monopoli atas distribusi konten secara de facto,” kata Southern.

Facebook dan Google melunak setelah menghadapi tekanan politik di Eropa, Inggris, Perancis, dan Australia. Negosiasi tentang publisher right dijalankan setelah pada sisi lain, Google mengumumkan akan menerapkan fee untuk teknologi penunjang periklanan pada ekosistem Google yang dimanfaatkan penerbit. Google jangan-jangan sedang memberikan suatu hal dengan mengambil hal yang lain dari penerbit, memberikan insentif sambil memberlakukan disinsentif?
 
Keputusan Google menerapkan fee teknologi periklanan digital menjadi masalah serius di AS. Google dituduh menggunakan monopolinya atas distribusi konten dan periklanan digital untuk menerapkan kebijakan yang sepihak kepada penerbit di negeri ”Paman Sam”.

News Showcase sepertinya merupakan gagasan untuk mendukung penerbit melalui konten berlisensi. Namun, proyek ini berpotensi merusak keberagaman media. Google akan mengontrol bagaimana penerbit menyajikan dan menyebarkan berita. Sebuah perusahaan yang begitu dominan, dengan penguasaan pasar 98 persen di Jerman, semestinya tak dibiarkan memiliki kekuasaan sebesar itu,” demikian pernyataan pimpinan Axel Springer, dikutip Southern.

Suara sumbang juga mengemuka tentang Newstab. Frederic Filloux dalam artikel ”Google vs EU Pubs and Facebook’s New Trick” (mondaynote.com, 28/10/2020) menyatakan, News Tab merupakan permainan politik Facebook untuk memanfaatkan perseteruan antara Google dan penerbit. Facebook mencoba mengambil momentum untuk menarik simpati penerbit yang sedang bersitegang dengan Google terkait publisher right. Facebook menawarkan persis apa yang sedang dikejar penerbit: kompensasi untuk konten jurnalistik yang dimanfaatkan platform digital.

Penulis: Destri Fitria (D1C019051) Prodi S1 Jurnalistik