Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Solusi Perangi Kemiskinan di Desa


PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Memuliakan kehidupan perempuan pedesaan merupakan salah satu solusi terbaik dalam memerangi persoalan kemiskinan dan kelaparan karena perannya yang cukup sentral dalam mengolah makanan terbaik untuk seluruh masyarakat.

Demikian diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief bertepatan dengan momen Hari Perempuan Pedesaan Internasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (15/1/2021).

"Setiap perempuan pedesaan yang berpartisipasi dalam membangun kedaulatan pangan berhak mendapatkan ganjaran terbaik, upah yang setara, kesempatan untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk pengembangan usahanya," kata Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menuturkan, perempuan Bengkulu di pedesaan telah banyak yang tampil memanfaatkan area di sekitar rumah sebagai upaya perempuan membangun kedaulatan pangan.

"Sudah banyak keluarga-keluarga di desa yang makan dari tanaman sendiri yang ditanam di pekarangan rumah atau lahan tidur yang ada di sekitar rumah. Bahkan tidak sedikit yang diantaranya mampu berbagi dengan tetangga-tetangganya," ujar Hj Riri Damayanti John Latief dengan nada gembira.

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini berharap pemerintah daerah dapat semakin banyak memberikan perempuan pedesaan kesempatan untuk berpartisipasi meningkatkan produksi pertanian terutama di desa-desa termiskin atau terisolir.

"Ini bisa jadi salah satu strategi yang pas untuk mengentaskan gizi buruk dan kelaparan khususnya di desa-desa termiskin dan terisolir. Apalagi kalau tanaman yang ditanam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan makanan terbaik, namun juga dari jenis obat-obatan," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.

Perempuan ramah yang disukai banyak insan pers itu menambahkan, tak kalah penting untuk disegerakan adalah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) yang kini berganti nama menjadi RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Data yang saya peroleh, kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai angka tertinggi pada masa pandemi covid-19. Jadi saya minta rekan-rekan di DPR, sudahi polemik tarik ulur RUU PKS. Segera sahkan agar tercipta lingkungan yang aman dari ancaman kekerasan seksual, termasuk untuk para perempuan di pedesaan," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Diperingati pertama kali pada 15 Oktober 2008, Hari Perempuan Pedesaan Sedunia dilakukan dalam rangka memberi penghargaan bagi peran perempuan pedesaan untuk meningkatkan pembangunan pertanian, pedesaan, ketahanan pangan, dan memberantas kemiskinan pedesaan. 

Pada momen Hari Perempuan Pedesaan Sedunia ini banyak orang yang merayakannya dengan mempromosikan perempuan pedesaan dalam masyarakat, khususnya di bidang-bidang seperti peningkatan ekonomi dan pembangunan pertanian. [**]