Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Tax Amnesty Gagal Jadi Alasan Pemerintah Berutang

maxresdefaultJAKARTA, PB - Dihadapan 2.010 pengusaha yang mengikuti acara sosialisasi program Tax Amnesty di Bali, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan alasan mengapa akhirnya pemerintah mengambil pilihan untuk kembali berutang. Pasalnya program pengampunan pajak yang diharapkan menjadi capital inflow untuk menarik dana segar yang terparkir di luar negeri belum maksimal.


Baca juga: Manfaatkan ‘Tax Amnesty’ Biar Pejabat Bisa Tidur Nyenyak



“Catatan yang ada di Menteri Keuangan (Menkeu)  Rp11.000 triliun. Jangan ditepuki, karena yang ada di kantong saya dua kali lipat lebih,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Sosialisasi Program Pengampunan Pajak atau Tax Amnestyperiode kedua, di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12) sore.


Oleh sebab itulah, lanjut Presiden, disiapkan Undang-Undang Tax Amnesty agar uang-uang yang masih disimpan di dalam negeri, di bawah bantal, di bawah kasur, di almari bisa keluar. Yang ada di luar negeri juga bisa dibawa masuk kembali ke negara kita, karena kita memang sekarang ini sangat membutuhkan uang itu, membutuhkan anggaran untuk pembangunan negara kita. 


Menurut Presiden Jokowi, patut kita syukuri bahwa sampai hari ini deklarasi maupun repatriasi yang ikut tax amnesty itu sudah itu mencapai Rp3.980 triliun atau 33 persen dari PDB kita, kurang lebih. Ia menyebutkan, yang  repatriasi pada tahapan kemarin ada Rp143 triliun.


Namun, bagi Presiden Jokowi, angka  Rp143 triliun itu kecil sekali. Apalagi, dari total wajib pajak kita kurang lebih 20 juta, yang ikut tax amnesty itu baru 481.000, hanya 2,5 persen. “Hanya 2,5 persen, hanya 2,5 persen. Diingat-ngat semuanya, kecil sekali. Padahal sudah Rp3.980 triliun, itu saja masih 2,5 persen,” kata Presiden menekankan.


Presiden Jokowi mengingatkan, pemerintah datanya punya semuanya, di Bali berapa. Ia membayangkan, kalau saja separuh dari wajib pajak ikut tax amnesty, enggak perlu lagi pinjam-pinjam uang dari luar negeri. “Enggak perlu kita rebutan investasi, ngga perlu kita rebutan arus uang masuk, nggak perlu,” tegasnya.


Oleh sebab itu, Presiden menjelaskan alasan dirinya turun sendiri, yaitu untuk menyadarkan  semuanya betapa pentingnya uang-uang itu bagi negara. “Penting sekali, sangat penting sekali. Baik untuk membangun infrastruktur, industri, maupun pertanian kita, perkebunan kita, semuanya,” ujarnya. 


Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur Bali Mangku Pastika, dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi. (Yn/Setkab)