Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Warga Ngeluh Ada Retribusi Masuk Lokasi Diklat Danau Mas

lokasi-diklatREJANG LEBONG, PB - Lokasi wisata diklat Danau Mas Harun Bastari (DMHB) yang berada di Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang belakangan berubah menjadi lokasi wisata komersil. Jika ingin masuk ke dalam lokasi tersebut warga diwajibkan membayar berbagai macam retribusi.

Diantaranya retribusi masuk ke lokasi sebesar Rp 10 ribu per 1 kendaraan roda dua dan Rp 20 ribu untuk 1 kendaraan roda empat yang masuk. Warga juga harus membayar retribusi parkir Rp 5ribu untuk 1 motor dan rp 10ribu bagi kendaraan roda empat.

"Biasanya sih tidak bayar masuk sini. Tetapi sekarang sudah ada portal buka tutup di jalan masuk yang dijaga 2 orang pria penarik retribusi tersebut, " ujar Delfiana Sagita (19) warga kelurahan air putih lama kecamatan curup, salah satu pengunjung, Senin (28/11).

Diceritakan Delfiana, penarikan retribusi tidak dilengkapi dengan karcis retribusi seperti di lokasi wisata lainnya. Bahkan, saat ditanya petugas retribusi terkesan mengelak dan marah. "Kalau retribusi itu legal dan memang atas dasar aturan yang berlaku kami tidak akan mengeluh pak. Tetapi, kami yakin retribusi ini ilegal. Sebab tidak ada karcis retribusi yang resmi. Apalagi nilainya tidak seperti lokasi wisata lainnya. Terlebih lagi, nilai retribusi parkir yang sangat mahal. Setahu saya, motor itu paling mahal parkir hanya rp 2ribu pak," ujar Delfiana.

Disisi lain, Delfiana meminta agar instansi terkait dapat menindaklanjuti kondisi ini segera. "Jangan sampai ini menjadi praktik pungutan liar (pungli) yang saat ini gencar ditindak oleh aparat penegak hukum. Jika itu retribusi ilegal maka lengkapilah dengan karcis resmi dari instansi terkait agar pengunjung juga tidak mengeluh, " ujar Delfiana.

Sementara itu, salah satu pemungut retribusi saat ditemui dilokasi mengatakan, retribusi sudah mulai dipungut sejak sepekan terakhir. "Lokasi ini sudah mulai dikelola menjadi objek wisata pak. Yang mengelola atas nama Ali Amran. Kami hanya melakukan tugas saja, " ujar pria yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut. (Ifan)