Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Aku Pulang ke Masa Lalu

rohingya-3Puisi-puisi Wilhelmina berupaya memotret sisi religi dan elegi kehidupan, yang menuturkan tentang zaman, mitis dan impian masa depan. Misal puisi Aku Pulang ke Masa Lalu, adalah ajakan untuk melihat kembali masa keemasan Islam. Puisi "propaganda" barangkali punya tempat tersendiri ditengah zaman yang semakin absurd ini karena ia berpangkal pada tujuan hidup manusia, demikian juga dengan korban etnis dan agama warga Rohingya yang suaranya lamat terdengar terbit dalam nyanyian jiwa orang melayu Jiran:

Pemulung Itu “Rohingya


Ku buka pintu ujung muharam ini.

Ada kertas-kertas sampah

Ditiup angin semalam agaknya,

Ku dengar kreuk-kreuk bunyi roda becak

Seorang pemulung Rohingya mengayuh kehidupan

Dibukanya tongtong sekitar istanaku

Diselongkarnya dan dipilah-pilahnya tanpa bau

Itulah mata kehidupannya bagaikan mutiara-mutiara.

.

Biarlah tanah leluhurku ini jadi bangsal pondoknya

Biarlah dia menghirup kedamaian Islam disini

Dari dicincang dan diperkosa anakgadisnya

Oleh bangsa durjana Budhist Burma..

padahal ‘mereka’ juga pendatang dari Tibet dan Hainan

‘Assalamualaikum’ pakcik katanya perlahan..

‘Waalaikumsalam’ aku jawab…

Senyuman  serta sorotan matanya

bersinar bagai matahari bulan muharam

.

Tubuh basah keringat dibalut pakaian lusuh

Tiada apa yang akan Kita beri padanya..

Bukan sekadar doa…dan simpati..

Ku berikan juga tintin minuman yang dikumpul anak bungsuku

Ambillah…ini yang aku ada..kataku..

Anggukan dan senyumannya cukuplah bagiku

Sebagai tanda terimakasih sesama iman dan Islam


”Hidup ini bila bahagia, dedap kelihatan bunga”


Tapi bertahun- tahun kujejaki keheningan  itu

Bagai sufi merindurindu Tuhan dalam zikir yang abadi

Juga komat-kamit sang dukun membaca mantra

dengan buah tasbih koka dari arab

 .

Sahabat ku,

Ada nyanyian gugur bunga-bunga flamboyan

Mengisahkan angin berdesir-desirandari pedih dan siksanya azab kubur

Diantara kepiluan tangisan anak-istrimu

juga belitan ular-ular dan kalajengking

pada tanah subur pusara  moyangmu

Dengarkan, sebentar jeritan suara itu wahai sahabat ku



Pemfitnah bergentayangan


068315500_1440840293-20150829-pendemo_malaysia-2Pendusta bermunculan
Menebar cerita dusta
Manusia manusia munafik
Melontarkan buih-buih racun

Menghina.. Menghardik…



Suara mereka  berdesing keras..

Bersatu gegak – gempita di udara..

Menggiring oksigen adu-domba.

Apakah kalian  tahu?



Pejuang  Hak Asasi Manusia itu dinista hina lagi  ?

Diseret mereka  ke pojok dusta

Tiba-tiba nama Soros dinyanyikan

Dengan jarum jahat tersirat dongeng anti-semitik.

Soros donator Suaram, ;  dipersoalkan..,!

Hingar-bingar  propaganda doktrin politik mereka..,!

Hasutan murahan lagi nista ala  tahun 50-an:

Suaram mendapat dana asing, dari seorang Yahudi

dan Suaram menyokong Anwar Ibrahim.

Maka dimomokkan bagai hantu disiang hari

Alkian semua anak-bangsa,..

Bahawa mereka dalam bahaya penjajahan asing Yahudi

Jika menyokong Pakatan Rakyat dan kepimpinan Anwar Ibrahim.

Seyogyanya kita menghargai ..!

Kita  lupa budi – janji-janji mereka dalam perjuangan

Mereka menentang tirani –  perobohan paksa, perampasan tanah rakyat,

tahanan tanpa bicara, pecah amanah, rasuah dan salah guna kuasa

.

Dari Kangar  hingga ke Tuaran , dari Bakun ke Serendah,

dari Skudai hingga ke Kampung Melayu Wira Damai ,

Suaram tak punya kidung suci

tetapi menggengam tangan padu

membela penindasan  hak asasi anak-bangsa Malaysia.

Esok Ku lemparkan sebuah pertanyaan ..,?

.

Apakah kita -Anak Bangsa .yang tak berdaya..,?.

Tak bertenaga.. lunglai…

Bagai semut yang terinjak-injak..
Tak mau bangun
dari lena yang panjang..,?
Sakit… sakit..
Pedihhh…,perihhh.

.

Celakalah kau! Pemfitnah – Pendusta – Penghardik..,!
Kau takkan bisa menyentuh medan langit..

Diiringi awan ke singgasana syurga..

Hai penghardik! pemfitnah! pendusta,!
Dalang dari semua kegelapan..

Samudera akan tumpah ke ranah kotamu..

Laksana kota Babilon dan bangsa Tsamud

Kau  hancur..,! binasa,..!

Kerana Sang Penguasa dan Pemilik  singgasana dunia Akan murka..

Murka keranamu wahai Sang Pendusta lautan neraka!



Aku Pulang Ke Masa Lalu 


boatAku akan terus berjalan

Di istana  persinggahan ini

Menuruti tekad.. dan niat..   

Merakam manusia-manusia

Menetak kemanusiaan-kemanusiaan

Menyusuri alur sejarah, dan cerita

Menggapai masa depan,

.

Matahari…Tak pernah bosan kau singgahi bumi

Menyinari  planet ini

Dari jauh singgasanamu bimasakti

Nyalamu begitu mempesona

Hangatmu begitu bermakna,

 .

Sementara aku masih terlena terhenyak

Dengan semerbak aroma cengkeh tembakau jawa

Dari hembusan ‘lelaki-lelaki seberang’

Yang melintas didepan istanaku

‘Assalamualaikum’pakcik katanya garau,

‘Waalaikumsalam wak’.mau pergi kerja’ jawabku

 .

Kulirik sekilas lelaki-lelaki itu.

mereka begitu tegar dan kepala menegak bangga

Kerana mereka bukan pelarian-pelarian.

Seperti bangsa-bangsa lain

Mereka pejuang-pejuang tanpa pedang

Yang ada hanya gendang perang kehidupan,

Disana nun jauh di Kelaten di Gersik di Sampang di Bawean

Di Kampar di Kuala Linggi di Bagansiapi-api di Asahan di Siantar

Ada ibu-ibu ayah-ayah adik-adik sepupu-sepupu

Ada kakek-kakek nenek-nenek naboru-naboru inang-inang tulang-tulang

menunggu segengam ringgit-ringgit rupiah-rupiah,

 .

Ada sawah tergadai,

Ada tanah terjual.

Menunggu untuk ditebus..

Sebelum tuan tanah kedawung mengetuk pintu

Menagih janji sang pejuangpejuang diperantauan

Berdosakah mereka disini..

Di tanah ini yang dahulunya nenek-moyangnya menyatu

Ada Majapahit ada Sriwijaya ada Minangkabau.

ada Siak-Sri Indrapura ada Deli-Serdang ada Riau-Lingga ada Riau-Johor

ada Acheh-Pasai  ada Langkasuka  ada Kedah Lama ada Melaka

 .

Namun Kita dipisahpisahkan diceraiberaikan

Oleh penjajah durjana..

Bukan hanya tanah Kita dipisahpisahkan dirobohkan kota melaka

Juga susurgalur silsilah Kita diputuskan

Kini ada Malaysia ada Indonesia ada Singapura ada Mindanao ada Brunei

Ada bangsa Moro Ada Patani ada Negrito ada Papua

Ada Melanau ada Bajau ada orang Sulu ada Orang Dayak

 .

Mengapa ketika kerajaan Islam berkuasa,

Orang jawa ada di kampong Gresik Patani

Orang Minangkabau ada di Champa

Orang Sulu orang Bugis ada di Afrika ada di Mediteranian

Orang Aceh-Pasai ada di Istambul

Orang Turki dan sahabat Nabi ada di Aceh ada di Majapahit

 .

Aku terjaga di atas bangku kesunyian,

Langit telah menggelap kehitaman,

Semakin deras turunnya hujan,

Sunyi tanpa kegaduhan.

Aku berjalan membuka daun jendela,

Matahari berselimut  mendung gelita,

Hawa dingin kembali menjalar raga.

Terlintas mimpimimpi tadi

Bilakah umat ini bersatu..

Dibawah bendera Laailahaillallah Muhammadarrasulullah

Basah rerumputan bermandikan badai hujan.

Angin bernafas menyuarakan kemesraan dedaunan***