Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Awak Mobil Tangki Pertamina Berencana Mogok Kerja


amt-pertamina






JAKARTA, PB - Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina Patra Niaga berencana melakukan aksi mogok kerja pada tanggal 1 November mendatang. Selama ini mereka bekerja mendistribusikan BBM (bensin, solar, pertalite, pertamax, pertamax plus, pertamina dex) ke sekitar 850 Pom Bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se- Jabodetabek, termasuk Puncak dan Sukabumi.

Para buruh yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) itu memprotes beberapa kondisi kerja yang merugikan mereka, seperti status kerja yang sebagian besar kontrak dan outsourcing.

Mereka juga mengeluhkan jam kerja yang sangat panjang, yakni 12 jam bahkan lebih per hari. Ironisnya, dalam pembayaran upah, kelebihan kerja per hari itu tidak dihitung sebagai lembur. Jadinya, buruh hanya menerima upah sebesar UMP.

Tidak hanya itu, mereka juga mengaku mengalami diskriminasi karena tidak mendapat uang tunjangan migas seperti yang dinikmati oleh buruh/pekerja Pertamina lainnya.

“Jam kerja yang panjang ini menjadi resiko yang harus di alami Awak Mobil Tangki Pertamina Patra Niaga yang mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan kerja,” kata Ilhamsyah dari FBTPI melalui siaran pers, Jumat (21/10/2016).

Menurut Ilhamsyah, berbagai upaya untuk membenahi situasi kerja sudah diupayakan oleh para buruh, mulai dari upaya Bipartit hingga keluarnya Nota Pemeriksaan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sudinakertrans) Jakarta Utara. Namun, semua proses itu diabaikan oleh Pertamina Patra Niaga.

Menanggapi rencana mogok itu, VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, meminta agar manajemen Patra Niaga dapat menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik.

“Kami sebagai induknya Patra Niaga meminta agar manajemen Patraniaga bisa menyelesaikan, berdialog, dengan awak mobil tangki ini dengan sebaik-baiknya,” kata Wianda seperti dikutip ANTARA, Minggu (23/10).

Lebih lanjut, Wianda mengungkapkan, agar distribusi BBM tidak terganggu, Pertamina telah melakukan langkah-langkah antisipasi.

“Kami sudah menyiapkan langkah-langkah misalnya kemudian bekerja sama dengan tim pendukung atau kemudian pekerja-pekerja yang lain supaya memastikan agar BBM tetap terdistribusi,” ungkapnya.

Dalam aksi mogok tanggal 1 November mendatang, Awak Mobil Tangki Pertamina Patra Niaga akan menuntut status sebagai pekerja tetap, pembayaran uang lembur atas kelebihan jam kerja penerapan 7 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu, dan pemberian uang tunjangan migas kepada seluruh pekerja. [Risal Kurnia/Berdikari Online]