Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pertamina Sukses Tembus Sumur Panas Bumi Bengkulu

Energy+Geothermal+(Foto+2)JAKARTA, PB - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) berhasil menembus sumur panas bumi terdalam di Indonesia di kedalaman akhir mencapai 3.203 meter kedalaman ukur (mku). (Baca juga: 2017, Sejumlah Proyek Geothermal Beroperasi).

Lokasi Proyek Hululais terletak di Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu yang berjarak sekitar 180 km dari kota Bengkulu.

Pembangunan proyek Hululais tersebut berhasil melampaui Sumur Geotermal terdalam di Indonesia sebelumnya adalah sumur AWI 9-9 di lapangan panas bumi Gunung Salak dengan kedalaman akhir mencapai 3170 mku. Proyek pengeboran Sumur HLS-E/1 ini tajak pertama kali pada 28 November 2015.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy, Tafif Azimudin mengatakan Sumur HLS-E/1 merupakan sumur pemboran berarah tipe big hole dengan sudut inklinasi mencapai 40,6°. Terletak di Cluster E Proyek Hululais PGE dengan potensi produksi yang cukup menjanjikan.

"Tentunya, pelaksanaan telah sesuai target yang ditetapkan Pertamina," ucap Tafif melalui rilis resmi PT. Pertamina baru-baru ini.

Sumur itu terletak di Cluster E Proyek Hululais PGE. Sumur ini memperlihatkan potensi produksi yang cukup menjanjikan. Dari profil pemanasan (heating up) selama 13 jam, sumur HLS-E/1 dapat mencapai temperatur 270 derajat Celcius.

"Artinya sumur ini sangat memungkinan untuk mampu melakukan self-discharge sehingga dapat berproduksi lebih lama dari sumur lainnya," tutur Tafif.

Selain itu, zona loss sumur ini juga cukup tebal, ±1400 meter. Berpotensi untuk memberikan kontribusi produksi fluida besar sehingga kapasitas produksi sumur diharapkan dapat di atas target (ekivalen >10 MWe). Baca juga: Target Pemerintah, 1.751 MW PLTP Terpasang

"Keberhasilan ini sekaligus membuktikan kemampuan anak negeri dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi serta ketepatan model Geosains dan Reservoir yang telah disusun secara akurat," ungkap Tafif dengan bangga.

Proyek ini sangat diandalkan untuk membantu mengatasi kekurangan kebutuhan energi listrik di wilayah Bengkulu dan sekitarnya. "Melalui project Hululais, PGE diharap mampu menyumbang listrik sebesar 1x55 MW pada Januari 2018 dan tambahan 1x55 MW pada Desember 2019," tutupnya. [RPHS]