Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Kisah Penjual Pepaya Untuk Pakan Rusa

Penjual Pepaya untuk Makan RusaBENGKULU, PB - Masyarakat Bengkulu mungkin sudah tak asing dengan banyaknya rusa yang ada di depan Rumah Gubernur Bengkulu. Bahkan, lokasi tersebut tak jarang dijadikan tempat nongkrong bagi wisatawan. Potensi ini akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjajakan pepaya di lokasi tersebut. Pepaya itu biasanya dijual kepada para pengunjung sebagai pakan rusa-rusa tersebut.

Salah satu pedagang tersebut adalah Nur Mawati. Dia setiap hari datang ke lokasi yang terletak di dekat View Tower itu untuk menjual pepaya. Bahkan darisanalah ibu 3 anak ini menggantungkan hidup untuk menghidupkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Sebab, suaminyasudah lama tiada dan ia menjadi single parent.

"Pergi kesini biasanya naik ojek. Pulang pergi ongkosnya Rp 15 Ribu," katanya kepada Pedoman Bengkulu, kamis (11/2/2016).

Nur Mawati yang tinggal di Sawah Lebar itu biasanyadatang ke lokasi tersebut pukul 10.00 WIB. Ia menjajakan pepaya yang dibelinya di pasar hingga habis. Kadang siang, kadang juga malam. Tergantung pengunjung yang datang.

Dengan dipotong memanjang, 6 atau 7 potong pepaya akan dimasukan plastik kecil. Setiap 3 bungkus tersebut, ia jual seharga 5 ribu. Pendapatannya pun terbilang tak menentu. Pada hari bisa biasanya ia bisa mengantongi omset Rp 50 Ribu. Bila libur dan pengunjung ramai, pendapatannya naik jadi Rp 100 Ribu.

"Buahnya kita beli di pasar. Satu buah pepaya biasanya di hargai Rp 8 Ribu. Saya beli 8 buah karena dalam satu hari biasanya habis segitu," ungkapnya.

Lain hal dengan Nurhuda, pedagang yang berada di lokasi yang sama. Ia datang kesana mulai dari jam 8 hingga malam dengan pendapatan yang lebih atau kurang dari Rp 50 Ribu. Pada saat gubernur melakukan acara, dua ibu-ibu ini akan pindah lokasi yang berada di depan Balai Adat. Karena disanalah rusa akan dipindahkan dan diberi makan.

"Ya beginilah pekerjaan kami, karena kami juga butuh makan. Uang yang dihasilkan lumayan buat beli beras, sayur, dan ongkos pulang pergi. Alhamdulillah," ujar Nur Mawati seraya tersenyum. [Rizky Febrianty]