Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Harga Terkendali, BI Yakin Bengkulu Deflasi

Rapat TPID BengkuluBENGKULU, PB - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, Bambang Himawan, memproyeksikan laju inflasi di Provinsi Bengkulu pada Februari 2016 ini akan mampu ditekan. Bahkan, ia memprediksi Bengkulu secara keseluruhan akan mengalami deflasi.

Baca juga: Sepanjang 2015, Inflasi Masih Terkendali dan Konsumsi Rumah Tangga Diprediksikan Meningkat

"Angka inflasi di bulan Februari kita prediksikan akan deflasi dengan range 0,58%-0,94% (mtm)," ujarnya, usai rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Selasa (16/2/2016).

Dia menerangkan proyeksi tersebut berdasarkan pergerakan harga yang kecenderungan turun pada bulan ini. Setidaknya ada tiga bahan pokok yang sering menjadi pemicu inflasi di Bengkulu. Ketiganya adalah beras, cabe merah dan tomat buah.

"Selain beras, yang perlu diwaspadai adalah cabe merah dan daging ayam. Namun, kita sudah mendengar dari dinas-dinas terkait mengenai progress pengendalian inflasi," tambahnya.

Menurutnya, dampak bencana el-nino yang berakibat pada pergeseran masa tanam dan tingkat produksi beras juga bisa diatasi. Bahkan, Bulog juga sudah mendistribusikan beras miskin (raskin) yang tentu akan berdampak positif pada progress pengendalian inflasi.

"Sejauh ini harga beras yang selalu menjadi pemicu inflasi terbesar juga relatif stabil," kata dia.

Rapat TPID ini sendiri, lanjutnya, merupakan rapat teknis bulanan yang tujuannya untuk memperlihatkan pemerintah selalu mengantisipasi kemungkinan gejolak harga. Selain itu juga harus dibaca sebagai bukti koordinasi.

"Karena masalah harga ini bukan hanya sekedar masalah BPS tapi juga masalah dinas teknis terkait. Untuk itulah kehadiran teman-teman dari dinas teknis terkait membuktikan bahwa kita selalu melakukan hal terbaik untuk masyarakat," pungkasnya. [IC]