PedomanBengkulu.com, Bengkulu — Program mitigasi langit Pemerintah Provinsi Bengkulu bertajuk “Retreat Merah Putih” resmi berakhir pada Ahad (21/12/2025). Kegiatan spiritual yang berlangsung selama tiga hari tersebut dinilai memberikan dampak transformatif bagi para peserta yang berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Harian Lepas (THL), serta jamaah dari luar daerah.
Retreat yang berlangsung sejak Kamis (18/12/2025) hingga Ahad (21/12/2025) ini dibuka selepas Salat Ashar di Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu. Atas nama Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Herwan Antoni secara langsung melepas sekitar 40 peserta yang berasal dari delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Menariknya, kegiatan ini juga melibatkan lima jamaah yang sedang bergerak di wilayah Kota Bengkulu, yang merupakan peserta Ijtima’ Tabligh Akbar Lampung pada akhir November 2025. Kehadiran mereka menambah nuansa kebersamaan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, para peserta dibagi ke dalam lima kelompok dakwah yang masing-masing dipimpin oleh seorang amir (pemimpin) dan didampingi dalil (pembimbing). Kelompok-kelompok tersebut ditempatkan di sejumlah masjid di Kota Bengkulu, yakni:
Kelompok pertama dipimpin oleh Amir H. Ilham Suang (Makassar) di Masjid Merah Putih dengan pembimbing Dede dan Baihaqi. Kelompok kedua dipimpin Amir Umar Hasan (Palembang) di Masjid Muara Bangkahulu dengan pembimbing Andi dan Jauhari. Kelompok ketiga dipimpin Amir Sanusi (Arga Makmur) di Masjid Al A’raf Singaran Pati dengan pembimbing H. Syahril, Sa’ad, dan Yamin. Kelompok keempat dipimpin Amir Abdussalam (Mukomuko) di Masjid Al Ihsan Teluk Sepang dengan pembimbing M. Sadrudin dan Riyan. Sementara kelompok kelima dipimpin Amir Abdullah (Makassar) di Masjid Al Zalzalah Sukarami dengan pembimbing Wahyu, Abdulhamid, dan Sulaeman.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta menjalani iktikaf di masjid, mengikuti pembelajaran agama secara intensif, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar untuk mengajak kepada kebaikan. Seluruh rangkaian kegiatan berada di bawah kendali Steering Committee Ustaz Saeed Kamyabi bersama Ketua Tim Retreat Merah Putih Syafriandi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.
Puncak kegiatan ditandai dengan sesi evaluasi dan penutupan pada Ahad sore, selepas Salat Ashar, di Markaz Dakwah Al Anshor. Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat Sekda Provinsi Bengkulu Herwan Antoni. Dalam suasana reflektif, sejumlah peserta menyampaikan kesaksian atas perubahan spiritual yang mereka alami.
“Saya awalnya sangat kesal karena terpilih ikut kegiatan ini. Namun setelah tiga hari, saya menyadari betapa dangkalnya pemahaman agama saya selama ini. Saya mengira cukup dengan salat fardu saja,” ungkap salah seorang peserta.
Peserta lain mengaku baru pertama kali melaksanakan Salat Tahajud sepanjang hidupnya. Bahkan, ada peserta yang menyampaikan bahwa di usia 50 tahun, dirinya baru mengetahui dan mempraktikkan salat-salat sunah seperti Salat Tasbih, Isyraq, Awwabin, dan Hajat.
Para peserta juga mengapresiasi keteladanan para ustaz pembimbing. Mereka menuturkan bahwa para pembimbing tidak hanya mengajarkan materi keagamaan, tetapi juga memberikan contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari membangunkan peserta, memasak, hingga mengajarkan adab-adab sunah, seperti adab masuk masjid, kamar mandi, dan kamar tidur.
“Saya bahkan mendapat sembilan resep membahagiakan istri dari Ustaz Saeed,” ujar salah satu peserta, yang disambut gelak tawa para jamaah.
Dalam laporan evaluasi, peserta juga menyampaikan tantangan dakwah di lapangan, khususnya dalam mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid, yang memerlukan kesabaran dan keteladanan.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Sekda Herwan Antoni menyampaikan apresiasi dan menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk melanjutkan program tersebut secara berkelanjutan.
“Program Retreat Merah Putih dengan muatan mitigasi langit ini akan terus dilaksanakan secara bergiliran. Ini penting sebagai bagian dari pembinaan kerohanian dan pembentukan karakter ASN,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Gubernur Bengkulu telah mengeluarkan surat edaran agar seluruh aktivitas pemerintahan dihentikan 20 menit sebelum azan, guna memberikan kesempatan bagi ASN untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid.
Sebelum acara ditutup, Amir Markaz Bengkulu H. Syahril Zainuddin memberikan pembekalan mengenai pentingnya menjaga amalan, membangun akhlak mulia dalam keluarga, memakmurkan masjid, serta rutin mengikuti pengajian di markaz setiap malam Jumat.
Acara penutupan berlangsung hangat dengan jamuan sederhana dari jamaah asal Bangladesh yang sedang berada di Markaz Al Anshor, kemudian dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah.
Para peserta pun kembali ke lingkungan masing-masing dengan bekal ilmu dan pengalaman spiritual, diharapkan mampu menjadi agen perubahan di keluarga, tempat kerja, dan masyarakat.
Program Retreat Merah Putih dinilai bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum kebangkitan kesadaran spiritual bagi para peserta dalam menjalankan peran sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. [SK]
