PedomanBengkulu.com, Seluma - Bencana banjir bandang yang melanda tiga provinsi di pulau Sumatera sangat memprihatinkan.
Ketiga Provinsi tersebut yakni, Banda Aceh, Medan dan di Sumatera Barat. Menjadi perhatian serius di tingkat daerah maupun nasional.
Dari kabar yang beredar banjir bandang tersebut terjadi akibat pembabatan hutan lindung secara besar-besaran.
Tentu hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat Kabupaten Seluma, mengingat rencana pembukaan Bukit Sanggul di Kabupaten Seluma untuk Tambang Emas.
Merespons kondisi ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, April Yones, SE MAP, menyatakan bahwa, rencana pembangunan tambang emas di kabupaten Seluma perlu dikaji ulang.
"Jika melihat musibah yang terjadi di provinsi lain, kita tentu tidak ingin hal yang sama terjadi di Seluma. Semua rencana tambang yang akan beroperasi di Kabupaten Seluma wajib melalui kajian yang matang dan komprehensif," tegas April Yones. jumat 5 Desember 2025.
April Yones menekankan, pemerintah daerah bersama DPRD memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap rencana usaha mematuhi aturan dan mengutamakan keselamatan masyarakat.
Ditambahkannya, pemberian izin tidak boleh hanya didasarkan pada nilai investasi atau potensi pemasukan daerah, akan tetapi harus mengedepankan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat.
"Jangan sampai izinnya sudah diberikan, tambangnya sudah beroperasi, lalu menimbulkan bencana karena analisis dampaknya tidak dilakukan dengan benar. Lebih baik kita periksa dan kaji dulu mana yang baik dan layak untuk Kabupaten Seluma," jelasnya.
Menurutnya, musibah banjir bandang yang melanda tiga provinsi menjadi pengingat bagi seluruh daerah agar tidak mengabaikan aspek lingkungan dalam setiap kebijakan pembangunan.
"Tambang-tambang yang akan dilakukan di Seluma harus kita kaji terlebih dahulu lah. Jangan sampai izin nya sudah terjadi dan pertambangan sudah dilakukan. Nantinya terjadi juga seperti musibah yang terjadi di provinsi lain. Lebih baik kita kaji lebih dalam dulu mana yang terbaik." Tutupnya.
Penulis: Rahmat
