Kabar mengenai kepastian pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang kembali aman di Provinsi Bengkulu tentu membawa kelegaan bagi masyarakat. Pertamina memastikan kapal pengangkut BBM telah bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, siang ini, Ahad (9/11), membawa ribuan kiloliter Pertalite dan Pertamax. Kepastian ini diharapkan menjadi titik akhir dari kelangkaan yang sempat menimbulkan antrean panjang dan keresahan publik selama sepekan terakhir.
Namun, di balik rasa lega itu, terselip pesan tegas dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Dalam rapat koordinasi Forkopimda, ia menyampaikan harapan besar agar kelangkaan BBM kali ini menjadi yang terakhir di Bumi Merah Putih. Seruan itu bukan sekadar imbauan teknis, tetapi cerminan sikap seorang pemimpin yang tidak rela melihat rakyatnya terus-menerus dipusingkan oleh kesulitan yang semestinya bisa diantisipasi.
“Kelangkaan ini sudah dua kali sejak saya menjabat gubernur. Jangan sampai terjadi yang ketiga,” tegas Helmi.
Ucapan itu menggambarkan komitmen kuat sang gubernur untuk memastikan setiap warga Bengkulu memperoleh hak dasarnya: akses energi yang stabil dan terjangkau.
Helmi juga menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi dari Pertamina. Ia menegaskan bahwa masyarakat berhak mendapatkan penjelasan lebih awal bila terjadi gangguan pasokan, bukan setelah antrean mengular di SPBU. Ia mengibaratkan pentingnya mitigasi dini seperti prakiraan cuaca yang rutin dikeluarkan BMKG agar masyarakat bisa bersiap dan tidak panik.
Tajuk ini menilai, pernyataan Gubernur Helmi Hasan patut diapresiasi. Ia menunjukkan sikap kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat, bukan sekadar menunggu solusi dari pusat. Tegurannya kepada Pertamina mencerminkan tanggung jawab moral seorang kepala daerah yang tak ingin warganya hidup dalam kesulitan akibat kelalaian sistem distribusi energi.
Kini, ketika pasokan BBM mulai pulih, saatnya semua pihak menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga. Pertamina mesti memperkuat sistem logistik dan komunikasi publiknya, sementara pemerintah daerah perlu terus mengawasi serta memastikan rantai distribusi berjalan lancar. Bengkulu tidak boleh lagi terjebak dalam siklus kelangkaan yang berulang.
Harapan Gubernur Helmi Hasan seharusnya menjadi tekad bersama: kelangkaan BBM di Bengkulu kali ini harus benar-benar menjadi yang terakhir. Sebab seorang pemimpin sejati memang tidak akan membiarkan rakyatnya hidup dalam kesulitan.
