PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Dalam upaya memperkuat jati diri dan wawasan kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan disrupsi digital, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Hj Leni Haryati John Latief menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama elemen strategis generasi muda dan kader organisasi keagamaan.
Kegiatan ini berlansung di Kota Bengkulu dihadiri oleh kader Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat Nahdlatul Ulama, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang berlangsung dalam suasana penuh semangat dan dialog kebangsaan yang hangat, baru-baru ini.
Dalam paparannya, Senator asal Bengkulu tersebut menegaskan bahwa Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan—yang terdiri dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan pondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah beragam tantangan ideologis, sosial, dan budaya yang dihadapi Indonesia saat ini.
"Empat Pilar ini bukan sekadar hafalan atau simbol, tapi harus menjadi nilai hidup yang dipraktikkan dalam keseharian. Terlebih bagi generasi muda dan kader organisasi seperti GP Ansor, Fatayat NU, dan Banser yang menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi, keberagaman, dan nasionalisme," tegas Hj Leni Haryati John Latief.
Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar 31 Oktober 1964 ini juga menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan aspirasi daerah, termasuk perlunya memperluas jangkauan sosialisasi Empat Pilar hingga ke pelosok desa dan komunitas marjinal.
"Wawasan kebangsaan tidak boleh berhenti di ruang-ruang formal. Kita harus jemput bola, hadir di tengah masyarakat akar rumput, dan pastikan bahwa semua warga negara, dari kota hingga desa, benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar," pungkas Hj Leni Haryati John Latief.
Dalam forum ini, Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu itu mengajak para peserta untuk merefleksikan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan komitmen terhadap keutuhan NKRI.
"Mari tingkatkan peran aktif organisasi kemasyarakatan dalam menghadapi radikalisme, hoaks, serta pengaruh negatif media sosial yang kerap menggerus semangat kebangsaan di kalangan generasi muda," tutur Hj Leni Haryati John Latief.
Para peserta menyampaikan apresiasi atas inisiatif sosialisasi ini. Kegiatan semacam ini dinilai penting untuk terus dilakukan secara rutin agar kader-kader muda Nahdlatul Ulama tetap memiliki daya tahan ideologis dan mampu menjadi pelopor persatuan di tengah masyarakat.
Untuk diketahui, kader Ansor dan Banser sejak lama menjadi penjaga Pancasila dan kebhinekaan. Tapi dengan dinamika zaman, penguatan wawasan kebangsaan seperti ini sangat relevan agar bisa menjawab tantangan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.
Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen untuk memperkuat dan menjaga keutuhan NKRI, menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta mendukung persatuan dan toleransi antar umat.
