Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Dugaan Praktek Pungli di Dinas Dikpora Bengkulu Selatan Terekam Kamera Wartawan

https://www.youtube.com/watch?v=Po_zjA90UUs&feature=youtu.be

BENGKULU SELATAN, PB – Spanduk yang bertuliskan “Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Selatan dan Jajaran Bebas dari Pungutan Liar” pada dinding Kantor Dikpora BS tampaknya sudah kehilangan marwahnya. Pasalnya, Kamis (29/12/2016) sekira pukul 18.45 WIB, pembagian honor guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ruangan bidang Diklus Dinas Dikpora Bengkulu Selatan patut diduga telah terjadi tindakan pungutan liar (Pungli).

Dugaan praktik tersebut tertangkap kamera dan sempat diabadikan oleh salah seorang wartawan media online. Meski pembagian uang honor berlangsung sampai waktu Magrib tiba dan dengan pintu terkunci /tertutup, namun melalui celah-celah pintu melalui kamera Handphone berhasil mengabadikan beberapa praktik pungli.

Dalam video yang berdurasi 46 detik tersebut terlihat salah seorang petugas mengambil beberapa uang pecahan Rp 50 ribu dari beberapa uang yang sudah dilipat dengan kertas dan siap dibagikan dengan para guru PAUD. Setelah mengambil beberapa uang pecahan Rp 50 ribuan tersebut, petugas tersebut menyerahkannya pada petugas lainnya yang berkaca mata. Setelah itu, tampak petugas tersebut tertawa-tawa kegirangan.

Setelah jurnalis berhasil masuk ke ruangan tempat pembagian honor tersebut, dari pengamatan tampak beberapa kejanggalan. Diantaranya, salah satu guru PAUD tertangkap kamera menerima beberapa lembar uang pecahan Rp 100 ribu dan satu lembar uang pecahan Rp 50 ribu.

Padahal, semestinya honor yang diterima oleh masing-masing guru PAUD sebesar Rp 900 ribu. Namun, secara logika, jika uang tersebut berjumlah 900 ribu, sangat tidak logis jika uang pecahan Rp 50 ribu hanya ada satu lembar. Artinya, kuat dugaan adanya pungli sebesar Rp 50 ribu pada kasus tersebut.

Dari pengamatan lapangan, teknis pembagian honorpun juga terkesan mengarahkan para guru untuk memberikan uang terimakasih sebesar Rp 10 ribu. Hal tersebut terlihat dari jumlah pecahan uang yang diberikan. Dengan jumlah honor yang diterima sebesar Rp 900 ribu itu, petugas membaginya menjadi delapan lembar uang pecahan Rp 100 ribu dan dua lembar uang pecahan Rp 50 ribu.

Sementara itu, menurut pengakuan salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya, yang juga diabadikan kamera, dirinya mengakui bahwa adanya beberapa guru PAUD yang memberikan imbalan atau uang terimakasih dengan jumlah bervariasi. Ada yang memberikan uang sebesar Rp 5 ribu juga ada yang memberikan uang sebesar Rp 10 ribu.

“Ado yang ngasih sepuluh ado yang ngasih lima ribu, kito ambil,” ungkap salah seorang petugas yang enggan menyebutkan namanya yang menggunakan jilbab dan kaca mata saat terekam video oleh wartawan.

Di tempat yang sama, Kabid Diklus Dinas Dikpora Bengkulu Selatan Rizwanto Gunawan yang saat itu berada di ruangan dan ikut menyaksikan pembagian honor guru PAUD membantah adanya pungli ataupun pemotongan pada pembagian honor guru PAUD se Kabupaten Bengkulu Selatan ini.

Menurut Kabid Diklus, honor guru PAUD dibagikan hingga sampai melebih waktu Maghrib lantaran uang honor tersebut baru diterima dari bagian keuangan pada pukul 14.30 WIB pada hari itu (29/12/16). Uang honor tersebut terpaksa dibagikan karena adanya desakan dari para guru PAUD. Bahkan dirinya mengaku tidak sedikit guru PAUD yang dating ke rumahnya mempertanyakan waktu pencairan honor guru PAUD.

“Saya di sini hanya untuk memastikan uang tersebut tersalurkan. Nanti kalau misalkan ada uang yang hilang kan saya yang bertanggung jawab selaku Kabid. Makanya saya minta ini secepatnya harus dibagikan, sisanya yang belum mnerima besok (hari ini red, 30/12/2016) baru dibagikan. Kalau masalah potongan itu sama sekali tidak ada,” ujar Kabid Diklus Rizwanto Gunawan didampingi staffnya Dyki Maryanto.

Senada dengan Kabid Diklus, Kepala Dinas Dikpora Bengkulu Selatan Novianto juga membantah adanya pungli dan pemotongan tunjangan guru PAUD. Namun dirinya menyayangkan tindak Bidang Diklus yang membagikan honor tersebut di luar jam dinas. “Kata siapa, tidak ada itu. Tapi yang saya sayangkan, kenapa pembagiannya itu di luar jam dinas, bahkan sampai Magrib lebih. Itu yang saya sayangkan,” singkat Novianto. (Apd).