Baca juga: MEA Ancam Pengusaha Lokal
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menerangkan peningkatan cadangan devisa tersebut berasal dari penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah, penerimaan hasil ekspor migas. Selain itu penerbitan global bonds Pemerintah yang cukup untuk menutupi kebutuhan devisa.
"Antara lain untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya," jelasnya.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Desember 2015 dapat membiayai 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Selain itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca juga: BI: Konsumsi Produk Lokal, Insya Allah Ekonomi Kita Kuat
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya. [IC]